KARYA TULIS ILMIAH
PERAN OLAHRAGA BERSEPEDA SEBAGAI AKTIVITAS AEROBIK MEMBANTU MENGONTROL
TEKANAN DARAH DAN
KADAR KOLESTEROL DALAM DARAH UNTUK PROSES PENYEMBUHAN PENYAKIT JANTUNG
![]() |
AUGY LADYANA
FIRSTYANTO
14080694055
28
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI
SURABAYA
2014
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur
kami panjatkan kehadirat Tuhan
Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga karya tulis ilmiah ini dapat tersusun dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam karya tulis ilmiah ini membahas mengenai peran salah satu aktivitas aerobic yaitu
bersepeda dalam proses penyembuhan penyakit jantung dengan mengontrol tekanan darah dan
kadar kolesterol dalam darah.
Karya tulis ilmiah ini dibuat dengan berbagai observasi dan bersumberkan dari berbagai buku dan
internet sebagai sumber referensi serta bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan karya tulis ilmiah ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada karya tulis ilmiah ini. Oleh karena itu penulis mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun. Kritik konstruktif dari pembaca sangat diharapkan untuk penyempurnaan karya tulis ilmiah selanjutnya.
Akhir
kata semoga karya tulis ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.
Surabaya,
12 Desember 2014
Penulis
DAFTAR ISI
No. Halaman
1.
Halaman Judul....................................................................... i
2.
Kata Pengantar....................................................................... ii
3.
Daftar Isi................................................................................... iii
4.
Abstrak...................................................................................... iv
BAB I.PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang....................................................... 1
1.2
Rumusan Masalah............................................... 2
1.3
Tujuan Penulisan................................................. 2
1.4
Manfaat Penulisan............................................... 3
BAB II.KAJIAN PUSTAKA
2.1
Aktivitas Aerobik.................................................. 4
2.2
Bersepeda................................................................ 4
2.3
Tekanan Darahpada Manusia......................... 5
2.4
Kadar Kolesterol dalam Darah Manusia...... 6
2.5
Penyakit Jantung................................................... 7
BAB
III.METODOLOGI
3.1
MetodePenulisan.................................................. 6
BAB
IV.PEMBAHASAN
4.1
AktivitasAerobik................................................... 7
4.2
Bersepeda................................................................ 8
4.3
Tekanan Darah padaManusia......................... 15
4.4
Penyakit Jantung................................................... 17
4.5
Proses
PenyembuhanPenyakit Jantung
DenganBersepeda................................................. 25
BAB V. PENUTUP
5.1 Simpulan................................................................. 35
5.2 Saran......................................................................... 35
DAFTAR PUSTAKA.............................................................. 36
ABSTRAK
Bersepeda merupakan salah satu aktivitas aerobik yang memiliki banyak manfaat. Salah satu manfaat bersepeda adalah menyembuhkan berbagai penyakit. Diantaranya adalah penyakit jantung. Penyakit jantung merupakan penyakit
yang disebabkan oleh kenaikan
tekanan darah dan kadar kolesterol dalam darah yang tidak seimbang. Sehingga
terjadi penyumbatan dalam aliran darah yang akan menuju ke jantung.
Peran olahraga bersepeda dalam pengobatan penyakit
jantung menggunakan berbagai petunjuk yaitu (1) tekniklatihan, (2) program
latihan, dan (3) porsi latihan.
Disamping mengikuti petunjuk tersebut, penderita penyakit jantung masih mengikuti petunjuk lainnya
demi keberhasilan dalam
proses penyembuhan ini.
Kata Kunci : Aktivitas Aerobik, Bersepeda, Penyakit Jantung (PJ)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Olahraga merupakan aktivitas fisik yang
sangat penting hubungannya dengan manusia. Dengan melakukan olahraga secara
teratur, maka manusia akan mendapatkan tingkat kebugaran jasmani yang dapat
menunjang kegiatan dan aktivitas sehari – hari. Selain itu kebugaran jasmani
juga membantu manusia untuk terhindar dari berbagai macam penyakit. Bahkan ada beberapa juga berfungsi
untuk penyembuhan penyakit. Ada
beberapa macam aktivitas fisik yang dapat dilakukan untuk mencapai kebugaran
jasmani yang baik. Dari
olahraga yang bersifat santai seperti jalan kaki, jogging, bersepeda hingga
olahraga permainan seperti futsal, bola voli, bola basket, bulutangkis. Namun
gaya hidup manusia sekarang merubah pola hidup sehat mereka sehingga sistem
kekebalan tubuh mudah terserang dan melemah yang berakibat timbul berbagai
ancaman penyakit dan gangguan fisik lainnya.
Pola hidup manusia kini sering
mengabaikan untuk meluangkan sedikit waktu untuk berolahraga. Padahal tubuh membutuhkan aktivitas
seperti olahraga untuk menjaga kesehatan dan aktivitas-aktivitas organ tubuh
manusia itu sendiri. Sehingga
tubuh jadi mudah terserang berbagai penyakit sebagai akibat dari penumpukan
lemak yang tak terpakai sebagai energi dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
Selain tekanan darah,
kadar gula dalam darahyang
tak teratur juga dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Karena kadar gula dalam darah yang terlalu besar, maka terjadilah penimbunan kolesterol dalam darah sehingga menyebabkan penyakit jantung. Sehingga diperlukan pengobatan untuk
penyembuhannya. Sebelum
mengarah ke obat-obatan, ada baiknya fokus kepada evaluasi aktivitas
sehari-hari. Disini peran olahraga diperlukan kembali untuk pengontrol tekanan darah dan
kadar kolesterol dalam darah
sehingga penyakit jantung
pun dapat disembuhkan. Memulai
dengan aktivitas sehat, menyenangkan, murah dan mudah yaitu bersepeda dapat digunakan sebagai alternatif
pilihan untuk berolahraga demi kesehatan tubuh.
1.2
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang ingin
penulis utarakan untuk pembahasan dalam karya tulis ilmiah ini adalah sebagai
berikut :
(1) Apa pengertian, jenis dan manfaat dari
aktivitas aerobik?
(2) Apa pengertian dan manfaat olahraga bersepeda bagi kesehatan tubuh?
(3) Apa pengertian tekanan darah dan kolesterol dalam darah manusia?
(4) Apa pengertian dan jenis penyakit jantung?
(5) Bagaimana prinsip bersepeda dalam proses penyembuhan bagi
penderita penyakit jantung?
1.3
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari karya
tulis ilmiahini adalah sebagai berikut
:
(1) Mengetahui secara mendalam segala
sesuatu tentang aktivitas aerobic terutama tentang bersepeda
(2) Mengetahui dan memahami segala aspek
mengenai penyakit jantung
(3) Mengetahui proses penyembuhan penyakit jantung dengan olahraga bersepeda
1.4
Manfaat Penulisan
Adapun manfaat
penulisan karya tulis ilmiah ini adalah :
(1) Untuk menyelesaikan tugas akhir semester
untuk mata kuliah pendidikan jasmani
(2) Untuk mengetahui berbagai macam
aktivitas aerobik
(3) Untuk mengetahui manfaat dari aktivitas
aerobic khususnya bersepeda
(4) Untuk memahami penyakit jantung
(5) Untuk informasi penyembuhan penyakit jantung dengan cara beolahraga yaitu bersepeda
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Aktivitas
Aerobik
Dalam arti harfiah “aerobic” berarti oksigen. Yakni
penggunaan oksigen dalam energi seperti yang dilakukan oleh otot – otot.
Aktivitas aerobik merupakan aktivitas yang bergantung terhadap ketersediaan
oksigen untuk membantu proses pembakaran sumber energi sehingga juga akan
bergantung terhadap kerja optimal dari organ-organ tubuh seperti jantung,
paru-paru dan juga pembuluh darah untuk dapat mengangkut oksigen agar proses
pembakaran sumber energi dapat berjalan dengan sempurna. Aktivitas ini biasanya
merupakan aktivitas olahraga dengan intensitas rendah sedang yang dapat
dilakukan secara kontinu dalam waktu yang cukup lama.
Aktivitas aerobik
secara teratur sangat penting untuk menjaga kesehatan dan well being dari semua
individu tanpa dibatasi usia. Bahkan pada individu yang lemah maupun lanjut
usia, mobilitas dan fungsi fisik dapat ditingkatkan melalui aktivitas aerobik.
Individu dengan penyakit khronis dapat dicegah dan ditingkatkan kesehatannya
melalui aktivitas aerobik.
Aktivitas aerobik
terbukti mengurangi resiko kena penyakit jantung, diabetes, kanker colon, dan
tekanan darah tinggi.
2.2 Bersepeda
Seperti
ditulis Ensiklopedia
Columbia, nenek moyang sepeda diperkirakan berasal dari Perancis. Menurut
kabar sejarah, negeri itu sudah sejak awal abad ke-18 mengenal alat
transportasi roda dua yang dinamai velocipede. Bertahun-tahun, velocipede menjadi
satu-satunya istilah yang merujuk hasil rancang bangun kendaraan dua roda.
Komponen-komponen dari
sepeda pun tidak secara langsung ditemukan, namun melalui proses panjang yang
melibatkan beberapa para ilmuwan dari berbagai negara. Sehingga
penemuan-penemuannya saling melengkapi dan membuat kemajuan dari penemuan
awalnya.
Alasan terpenting bagi kebanyakan orang
untuk memulai melakukan olahraga bersepeda ialah
perbaikan kesehatan.Karena bersepeda
memiliki berbagai pengaruh terhadap kesehatan dan terhadap jasmani manusia.
2.3
Tekanan Darah pada
Manusia
Tekanan
darah merujuk kepada tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri darah
ketika darah di pompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh manusia. Tekanan darah dibuat dengan mengambil dua
ukuran dan biasanya diukur seperti berikut - 120 /80 mmHg. Nomor atas (120) menunjukkan tekanan ke
atas pembuluh arteri akibat denyutan jantung, dan disebut tekanan sistole. Nomor bawah (80) menunjukkan tekanan saat
jantung beristirahat di antara pemompaan, dan disebut tekanan diastole. Saat yang paling baik untuk mengukur
tekanan darah adalah saat Anda istirahat dan dalam keadaan duduk atau
berbaring.
Tekanan
darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. Bayi dan anak-anak secara normal memiliki
tekanan darah yang jauh lebih rendah daripada dewasa. Tekanan darah juga dipengaruhi
oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas
dan lebih rendah ketika beristirahat. Tekanan darah dalam satu hari juga
berbeda; paling tinggi di waktu pagi hari dan paling rendah pada saat tidur
malam hari.
Bila tekanan darah diketahui lebih tinggi dari biasanya
secara berkelanjutan, orang itu dikatakan mengalami masalah darah tinggi. Penderita darah tinggi mesti
sekurang-kurangnya mempunyai tiga bacaan tekanan darah yang melebihi 140/90
mmHg saat istirahat.
2.4 Kadar
Kolesterol
dalam
Darah Manusia
Kolesterol
adalah metabolit yang mengandung lemak sterol (bahasa Inggris: waxy steroid)
yang ditemukan pada membran sel dan disirkulasikan dalam plasma darah.
Merupakan sejenis lipid yang merupakan molekul lemak atau yang menyerupainya. Kolesterol
ialah jenis khusus lipid yang disebut steroid. Steroid
ialah lipid yang memiliki struktur kimia khusus. Struktur
ini terdiri atas 4 cincin atom karbon.
Steroid
lain termasuk steroid hormon seperti kortisol, estrogen, dan testosteron. Nyatanya, semua hormon steroid terbuat dari
perubahan struktur dasar kimia kolesterol. Saat
tentang membuat sebuah molekul dari pengubahan molekul yang lebih mudah, para
ilmuwan menyebutnya sintesis.
Hiperkolesterolemia
berarti bahwa kadar kolesterol terlalu tinggi dalam darah. Tingginya kadar kolestrol dalam tubuh
menjadi pemicu munculnya berbagai penyakit. Pola makan sehat merupakan faktor
utama untuk mengghindari hal ini. Akan
tetapi, tidak semua kolestrol berdampak buruk bagi tubuh. Hanya kolestrol yang
termasuk kategori LDL saja yang berakibat buruk sedangkan jenis kolestrol [HDL]
merupakan kolestrol yang dapat melarutkan kolestrol jahat dalam tubuh. Batas
normal kolesterol dalam tubuh adalah 160-200 mg.
2.5 Penyakit Jantung
Penyakit jantung
adalah sebuah kondisi yang menyebabkan jantung tidak dapat melaksanakan
tugasnya dengan baik. Hal-hal tersebut antara lain otot jantung yang lemah
(kelainan bawaan sejak lahir) dan atau adanya celah antara serambi kanan dan
serambi kiri, oleh karena tidak sempurnanya pembentukan lapisan yang memisahkan
antara kedua serambi saat penderita masih didalam kandungan. Hal ini
menyebabkan darah bersih dan darah kotor tercampur.
Penyakit jantung
dapat menyerang siapa saja, entah itu orang tua, anak kecil, pria maupun
wanita. Dari semua golongan manusia dapat terserang penyakit jantung. Pada
umumnya penyakit jantung timbul karena pola hidup kurang sehat sehingga memicu
timbulnya penyakit inii, selain itu ada juga beberapa penyakit yang dapat
berdampak pada kesehatan jantung pula.
BAB III
METODOLOGI
3.1
Metode Penulisan
Dalam
penulisan karya tulis ilmiah ini, untuk memperoleh data dan referensi yang
dibutuhkan penulis menggunakan beberapa metode penulisan sebagai berikut :
1) Studi
Kepustakaan
Yaitu penulis
membaca berbagai buku yang berkaitan dengan penelitian ini. Untuk melakukan
studi kepustakaan, perpustakaan merupakan suatu tempat yang tepat guna
memperoleh bahan-bahan dan informasi yang relevan untuk dikumpulkan,
dibaca dan dikaji, dicatat dan dimanfaatkan. Untuk mendapatkan informasi yang
diperlukan peneliti mengetahui sumber-sumber informasi tersebut, misalnya kartu
katalog, referensi umum dan khusus, buku-buku pedoman, buku petunjuk,
laporan-laporan penelitian, tesis, disertasi, jurnal, ensiklopedi, dan
bahan-bahan khusus lain. Dengan demikian penulis akan memperoleh informasi dan
sumber yang tepat dalam waktu yang singkat. Peranan studi kepustakaan sebelum
penelitian sangat penting sebab dengan melakukan kegiatan ini hubungan antara
masalah, penelitian- penelitian yang relevan dan teori akan menjadi lebih
jelas. Selain itu hal-hal yang berkaitan dengan penulisan karya ilmiah ini
akan lebih ditunjang, baik oleh teori-teori yang sudah ada maupun oleh bukti
nyata,yaitu hasil-hasil penelitian,kesimpulan dan saran.
2) Studi
Internet
Yaitu penulis
melakukan browsing melalui situs-situs internet sesuai dengan materi penelitian
ini. Peranan dari studi internet sangat banyak, karena dengan kita browsing di
internet, maka apapun yang kita butuhkan dapat terpenuhi. Selain itu informasi
yang kita dapatkan akan lebih lengkap dan sumber lebih luas.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1
Aktivitas Aerobik
A. Definisi
Aktivitas Aerobik
Dalam arti harfiah, "aerobic" berarti
"dengan oksigen". Yakni penggunaan oksigen dalam pembuatan
energi seperti yang dilakukan oleh otot-otot.
Olahraga aerobik adalah setiap jenis kegiatan fisik yang
dilakukan pada tingkat intensitas sedang untuk jangka waktu tertentu. Dalam hal
ini, oksigen digunakan untuk "membakar" lemak dan gula untuk
menghasilkan adenosin trifosfat yang merupakan pembawa dasar dari energi di
tingkat sel.
Agar lemak dapat terbakar sempurna selama latihan
fisik, perlu oksigen. Moderasi yang diperlukan dalam sebuah latihan aerobik
memungkinkan sel otot untuk terus disuplai dengan oksigen yang cukup.
Aerobik adalah istilah umum yang digunakan untuk latihan
yang menggabungkan beberapa elemen olahraga aerobik, peregangan, dan pelatihan
kekuatan dengan tujuan utama meningkatkan kemampuan (fleksibilitas, kebugaran
kardiovaskular, dan kekuatan otot) seseorang.
Aerobik adalah olahraga yang bertujuan untuk meningkatkan
denyut jantung untuk jangka waktu tertentu. Dengan begitu tubuh akan memiliki
asupan oksigen yang lebih tinggi yang baik untuk sirkulasi darah, penurunan
berat badan, pembakaran kalori dan lemak yang lebih cepat.
Olahraga demikian
disebut aerobic karena membuat otot – otot tubuh yang besar bekerja, terutama
otot – otot dari tungkai.Olahraga atau latihan demikian dapat juga dilakukan
terus–menerus, diulang–ulang dan dengan intensitas yang cukup tinggi dengan menggunakan
oksigen dan energi.
B. Jenis
Aktivitas Aerobik
Aktivitas fisik yang bisa dianggap sebagai latihan
aerobik, seperti senam aerobik, berjalan, berlari, jogging, bersepeda dan berenang.
C. Manfaat
Aktivitas Aerobik
Aktivitas aerobik memiliki banyak
kegunaan dan manfaat bagi kesehatan tubuh manusia, seperti kesehatan jantung,
kekuatan otot, daya tahan otot, kelenturan tubuh, komposisi tubuh.
Selain bermanfaat bagi kesehatan tubuh, aktivitas aerobik dapat pula membantu mengurangi
resiko terhindar dari berbagai penyakit yang dapat menggangu aktivitas sehari–hari.
Mulai dari penyakit intensitas biasa sampai yang berbahaya.
(1)
Mencegah
Masuk Angin dan Flu
(2)
Kesehatan
Jantung
(3)
Mengurangi
Resiko Obesitas
(4)
Memperbaiki
Kesehatan Jiwa
4.2
Bersepeda
A. SejarahBersepeda
Seperti
ditulis Ensiklopedia
Columbia, nenek moyang sepeda diperkirakan berasal dari Perancis. Menurut
kabar sejarah, negeri itu sudah sejak awal abad ke-18 mengenal alat
transportasi roda dua yang dinamai velocipede. Bertahun-tahun,
velocipede menjadi satu-satunya istilah yang merujuk hasil rancang bangun
kendaraan dua roda.
Yang
pasti, konstruksinya belum mengenal besi. Modelnya pun masih sangat
"primitif". Ada yang bilang tanpa pedal tongkat itu (tatocipede) bisa
bergerak tapi bagaimana? Rick Boneshaker akan menjawabnya. Katanya "Oh,ini
jawabannya. Dua orang harus memutar engkol di sisi kanan dan kiri sepeda
"primitif" tersebut dengan pedoman kecepatan mendekati 109 km/jam.
Setelah itu, tatocipede akan bergerak sesuai kecepatan engkol berputar dengan
urutan sebagai berikut : kiri, kanan, berputar, atas, depan, bawah, belakang,
barat laut. “ Tidak sulit kan?”
Adalah
seorang Jerman bernama Baron
Karls Drais von Sauerbronn yang pantas
dicatat sebagai salah seorang penyempurna velocipede. Tahun 1818, von
Sauerbronn membuat alat transportasi roda dua untuk menunjang efisiensi
kerjanya. Sebagai kepala pengawas hutan Baden,
ia memang butuh sarana transportasi bermobilitas tinggi. Tapi, model yang
dikembangkan tampaknya masih mendua, antara sepeda dan kereta kuda. Sehingga
masyarakat menjuluki ciptaan sang Baron sebagai dandy horse.
Baru
pada 1839, Kirkpatrick
MacMillan, pandai besi kelahiran Skotlandia,
membuatkan pedal khusus untuk sepeda. Tentu bukan mesin seperti yang dimiliki
sepeda motor, tapi lebih mirip pendorong yang diaktifkan engkol, lewat gerakan
turun-naik kaki mengayuh pedal. MacMillan pun sudah "berani"
menghubungkan engkol tadi dengan tongkat kemudi (setang sederhana).
Sedangkan
ensiklopedia Britannica.com mencatat upaya penyempurnaan penemu Perancis, Ernest Michaux
pada 1855, dengan membuat pemberat engkol, hingga laju sepeda lebih stabil.
Makin sempurna setelah orang Perancis lainnya, Pierre Lallement
(1865) memperkuat roda dengan menambahkan lingkaran besi di sekelilingnya
(sekarang dikenal sebagai pelek atau velg). Lallement juga yang memperkenalkan
sepeda dengan roda depan lebih besar daripada roda belakang.
Namun
kemajuan paling signifikan terjadi saat teknologi pembuatan baja berlubang
ditemukan, menyusul kian bagusnya teknik penyambungan besi, serta penemuan
karet sebagai bahan baku ban.
Namun, faktor safety dan kenyamanan tetap belum terpecahkan. Karena teknologi
suspensi (per dan sebagainya) belum ditemukan, goyangan dan guncangan sering
membuat penunggangnya sakit pinggang. Setengah bercanda, masyarakat menjuluki
sepeda Lallement sebagai boneshaker (penggoyang tulang).
Sehingga
tidak heran jika di era 1880-an, sepeda tiga roda yang dianggap lebih aman buat
wanita dan laki-laki yang kakinya terlalu pendek untuk mengayuh sepeda
konvensional menjadi begitu populer. Trend sepeda roda dua kembali mendunia
setelah berdirinya pabrik sepeda pertama di Coventry,
Inggris pada 1885. Pabrik yang didirikan James Starley
ini makin menemukan momentum setelah tahun 1888 John Dunlop
menemukan teknologi ban angin. Laju sepeda pun tak lagi berguncang.
Penemuan
lainnya, seperti rem, perbandingan gigi yang bisa diganti-ganti, rantai, setang
yang bisa digerakkan, dan masih banyak lagi makin menambah daya tarik sepeda.
Sejak itu, berjuta-juta orang mulai menjadikan sepeda sebagai alat
transportasi, dengan Amerika
dan Eropa
sebagai pionirnya. Meski lambat laun, perannya mulai disingkirkan mobil
dan sepeda motor,
sepeda tetap punya pemerhati. Bahkan penggemarnya dikenal sangat fanatik.
B. Definisi
Bersepeda
Bersepeda adalah sebuah kegiatan rekreasi atau olahraga, serta merupakan salah satu moda transportasi darat yang menggunakan sepeda.
Banyak penggemar bersepeda yang melakukan kegiatan tersebut di berbagai macam
medan, misalnya bukit-bukit, medan yang terjal maupun hanya sekedar berlomba
kecepatan saja.Bersepeda
ideal untuk meningkatkan dan mempertahanan kesehatan secara keseluruhan.
C. Bersepeda dan Kesehatan
Aktivitas
bersepeda merupakan kegiatan yang menyenangkan sebagai olahraga ringan dan
banyak manfaatnya. Berbagai manfaat bersepeda bisa secara maksimal bila
dilakukan dipagi hari dengan udara yang sehat dan segar. Bersepeda menjadi
salah satu aktivitas olahraga dan rekreasi yang banyak kegunaannya bagi setiap
penggunanya terutama untuk kesehatan tubuh. Bersepeda baik dilakukan secara
rutin, untuk menjaga kesehatan diantaranya, menjaga saluran pernapasan, dapat
melatih otot lutut, baik untuk menjaga tekanan darah dan menjaga agar jumlah
kolesterol dalam tubuh tidak berlebihan. Demikian eratnya hubungan antara
olahraga bersepeda dengan kesehatan tubuh.
D. Manfaat Bersepeda Bagi Kesehatan
· Mengurangi berat badan
Bersepeda
bila dilakukan secara teratur baik untuk mengontrol berat badan yang ideal. Bersepeda meningkatkan
tubuh untuk membakar kalori serta meningkatkan tingkat metabolisme tubuh, yang
pada akhirnya dapat membantu untuk menurunkan berat badan.
· Kontrol
tekanan darah lebih baik
Bersepeda mengontrol
tekanan darah hingga 10/8 mmHg pada pasien dengan hipertensi (Journal of
Cardiovascular Pharmacology, 1995).
· Menurunkan
ritme denyut jantung
Denyut
jantung dengan ritme yang tinggi telah dikaitkan dengan peningkatan kematian
akibat penyakit kardiovaskular, dan peningkatan risiko kematian mendadak
setelah serangan jantung pada orang yang sehat.
· Meningkatkan
HDL (kolesterol baik) dan menurunkan LDL (kolesterol jahat)
Jika perbandingan LDL
lebih tinggi dari HDL, berarti darah Anda sarat dengan kolesterol jahat dan
semakin sulit bagi HDL untuk menghapusnya, yang berarti kelebihan kolesterol akan
menumpuk pada jaringan dan arteri. Akhirnya terjadi pengerasan arteri
(aterosklerosis), yang dapat menyebabkan sebagian besar serangan jantung.
·
Mencegah penyakit jantung.
Bersepeda
secara rutin dapat memperkecil kemungkinan menderita penyakit jantung, salah
satu dari penyakit yang mematikan no 3 didunia. Sebuah studi melaporkan
penurunan 50% resiko penyakit jantung fatal dan non-fatal pada pegawai yang
bersepeda lebih dari 20 mil / minggu.
·
Kesehatan jantung.
Bersepeda juga mengurangi risiko stroke dan penyakit
jantung koroner. Dalam sebuah penelitian, olahraga teratur pada static cycle
machine pada pasien dengan gagal jantung dapat meningkatkan fungsi jantung
(Lancet, 1990).
·
Mengurangi resiko diabetes
Olahraga telah terbukti untuk menurunkanan tingkat
resiko terhadap penyakit diabetes mellitus. Pada pasien dengan diabetes mellitus,
olahraga teratur akan mengakibatkan peningkatan kontrol gula darah .
·
Mengurangi resiko kanker
Aktivitas fisik telah terbukti berhubungan dengan
kecepatan penurunan kanker (misalnya: kanker usus, dan mungkin juga kanker payudara) (European Journal of
Epidemiology, 2000).
·
Meningkatkan kekuatan otot.
Ø Bersepeda adalah kegiatan yang
bukan merupakan angkat beban, namun bersepeda bisa menyebabkan kekuatan otot
yang semakin meningkat dan peningkatan mobilitas dan koordinasi (Allot &
Lomax and Policy Studies Institute, 1998).
Ø Mengurangi tingkat kecemasan,
depresi dan stres (Preventive Medicine, 1988).
Ø Melatih otot-otot pernapasan
(Laporan dari Royal College of Physicians, London, 1991)
E. Pengaruh
Bersepeda
Terhadap Tubuh
Olahraga
dapat memperkuat otot dalam tubuh anda yang bekeja paling keras, jantung.
Olahraga teratur yang memacu tubuh anda mencapai detak jantung optimal—60
sampai 70 persen dari detak jantung maksimal—dapat membuat jantung anda
berdetak secara lebih efisien, memperkuat pembuluh arteri dan melancarkan
sirkualsi darah (untuk menghitung target detak jantung anda, kurangi umur anda
dari 220, kemudian kalikan dengan 0,7). Penelitian menunjukkan bahwa aktivitas
fisik yang dilakukan secara teratur mampu mengurangi resiko terkena penyakit
jantung sebanyak 50 persen, menurunkan tekanan darah, menurunkan kadar
kolesterol total dan meningkatkan kadar HDL, si ‘kolesterol baik’ yang membantu
menyingkirkan LDL, si kolesterol
jahat dari tubuh anda.
Sebuah penelitian yang dilakukan tahun
1996 di University of Washington, Seattle, juga menunjukkan bahwa olahraga
teratur menyebabkan perubahan kimia pada darah yang dapat membantu melindungi
dari serangan jantung. Tapi harus diingat, bila anda telah menderita penyakit
jantung, anda harus lebih berhati-hati dalam melakukan aktivitas fisik, jangan melakukan aktivitas yang
berat-berat, karena otot jantung anda sudah tak sekuat normal lagi.
Mengendalikan berat badan. Peraturannya
sederhana saja: untuk mengurangi berat badan, anda harus membakar lebih banyak
kalori daripada yang anda konsumsi. Dan aktivitas apakah yang mampu membakar
kalori? Tentunya aktivitas fisik. Selain itu,
olahraga teratur juga menurunkan selera makan dan meningkatkan metabolisme,
sehingga tubuh anda akan membakar kalori secara lebih efisien. Digabung dengan
manfaat lainnya yaitu meningkatkan tonus dan kepadatan otot, olahraga menjadi
kunci sukses program penurunan berat badan manapun. Penurunan berat badan memiliki
konsekuensi medis yang cukup penting, mengingat kegemukan merupakan faktor
resiko bagi sejumlah penyakit seperti penyakit jantung, diabetes dan kanker.
4.3
Tekanan Darah Pada
Manusia
Tekanan
darah antara orang yang satu dengan lainnya tentunya berbeda sama halnya dengan
tekanan darah orang dewasa dengan anak-anak yang tentunya berbeda pula, tekanan
darah bayi dan anak-anak lebih rendah dibanding dewasa. Hal yang mempengaruhi
tekanan darah seseorang adalah aktivitas keseharian yang dilakukannnya, pola
makan, gaya hidup, lingkungan dan faktor psikologis seseorang.
Tekanan
darah akan mengalami peningkatan saat melakukan aktivitas dan akan menurun saat
beristirahat, tekanan darah
umunnya akan naik atau tinggi pada pagi hari dan menurun atau rendah pada saat
tidur malam hari.
·
Tekanan sistolik merupakan tekanan darah
yang terjadi pada saat kontraksi otot jantung.Istilah ini secara khusus
digunakan untuk membaca pada tekanan arterial maksimum saat terjadinya
kontraksi pada lobus ventrikular kiri dari jantung. Rentang waktu terjadinya kontraksi disebut
systole.
Pada format penulisan
angka tekanan darah, umumnya, tekanan sistolik merupakan angka pertama. Sebagai contoh, tekanan darah pada angka
120/80 menunjukkan tekanan sistolik pada nilai 120 mmHg.
·
Tekanan diastolik merupakan tekanan darah
dimana ketika jantung tidak sedang berkontraksi atau bekerja lebih atau dengan
kata lain sedang beristirahat. Contoh
tekanan darah 120/80 mmHg, yang menunjukkan tekanan diastolik adalah 80 mmHg.
Tekanan darah
normal orang dewasa biasanya mencapai rata-rata 120/80 (100/60) sampai 140/85
mm Hg, hal ini biasanya tidak terlalu berarti. Namun, jika tekanan bawah atau diastole lebih dari
100, maka biasnaya memerlukan pengobatan. Pada orang dewasa, tekanan darah
rendah mencapai 90/60 sampai 110/70 itu berarti orang ini normal dan usia hidup
seorang wanita akan menjadi lebih panjang. Dan juga jarang mengalami suatu
gangguan jantung.
Klasifikasi tekanan darah pada orang dewasa:
Nomal
|
120 mmHg
|
Dan
|
80 mmHg
|
Pre-Hipertensi
|
121-139 mmHg
|
Atau
|
0-89 mmHg
|
Hipertensi Ringan
|
140-159 mmHg
|
Atau
|
90-99 mmHg
|
Hipertensi Sedang
|
160-179 mmHg
|
Atau
|
100-110 mmHg
|
Hipertensi Berat
|
= 180 mmHg
|
Atau
|
= 111 mmHg
|
4.4
Penyakit Jantung
A. Definisi
Penyakit Jantung
Penggunaan istilah
penyakit jantung dan kardiovaskuler acap kali digunakan saling bergantian.
Adapun penyakit jantung pada dasarnya mengacu pada kondisi jantung itu sendiri,
seperti infeksi dan kondisi yang berdampak pada otot, katup, dan irama denyut
jantung. Sedangkan istilah kardiovaskuler dipakai pada kondisi yang melibatkan
penyempitan dan penyumbatan pembuluh darah yang nantinya dapat menyebabkan
serangan jantung (heart attack), nyeri dada (angina pectoris) ataupun stroke.
Pengertian
penyakit jantung dan serangan jantung adalah berbeda.
Kalau serangan jantung
adalah sebuah kondisi yang menyebabkan jantung sama sekali tidak berfungsi.
Kondisi ini biasanya terjadi mendadak, dan sering disebut gagal jantung.
Penyebab gagal jantung bervariasi, namun penyebab utamanya biasanya adalah
terhambatnya suplai darah ke otot-otot jantung, oleh karena pembuluh-pembuluh
darah yang biasanya mengalirkan darah ke otot-otot jantung tersebut tersumbat
atau mengeras, entah oleh karena lemak dan kolesterol, ataupun oleh karena
zat-zat kimia seperti penggunaan obat yang berlebihan yang mengandung Phenol
Propano Alanin (ppa) yang banyak ditemui
dalam obat-obat seperti Decolgen, dan nikotin.
B. Klasifikasi atau Jenis-Jenis Penyakit Jantung
·
Penyakit jantung koroner : penyakit pembuluh darah yang
menyuplai jantung.
·
Penyakit serebrovaskuler : penyakit pembuluh darah yang menyupali
otak.
·
Penyakit arteri perifer : penyakit pembuluh darah yang
menyuplai tangan dan kaki.
·
Penyakit jantung rematik : gangguan pada otot jantung dan
katup jantung akibat demam rematik, yang disebabkan oleh bakteri streptokokus.
·
Penyakit jantung bawaan : kelainan struktur jantung yang
sudah ada saat lahir.
·
Deep vein
thrombosis danpulmonary embolism: bekuan darah di
pembuluh darah kaki, yang dapat bergerak ke jantung dan paru-paru.
C.
Penyebab
Timbulnya Penyakit Jantung
Serangan jantung dan stroke biasanya trjadi akut dan
terutama disebabkan oleh penyumbatan yang mencegah darah mengalir ke jantung
atau otak. Alasan yang paling umum adalah terjadinya penumpukan deposit lemak
pada dinding dalam pembuluh darah. Stroke dapat disebabkan oleh pendarahan dari
pembuluh darah di otak atau oleh karena adanya bekuan darah.
·
Penyakit jantung koroner
Hal ini disebabkan karena adanya penyumbatan pembuluh darah yang memasok
darah beroksigen ke miokardium. Penyumbatan ini terutama disebabkan oleh plak
ateromatosa yang melapisi dinding bagian dalam pembuluh darah.
·
Penyakit otot jantung (kardiomiopati)
Hal ini disebabkan karena penurunan fungsi miokardium atau otot jantung
·
Kardiovaskuler
Penyakit jantung yang merujuk pada penyakit tertentu yang mempengaruhi
sistem pembuluh darah yang kompleks. Penelitian mengungkapkan bahwa sementara
sebagian besar wanita menderita penyakit jantung yang mempengaruhi sistem
pembuluh darah, sedangkan pria menderita implikasi dalam otot jantung.
· Penyakit Jantung Iskemik
Tanda-tanda dan gejala termasuk nyeri didaerah dada tengah dan lengan kiri,
dada mengencang, berkeringat dan penebalan tendon achilles.
·
Gagal jantung
Gejalanya meliputi sesak napas, pembengkakan jantung dan kelainan dalam
fungsi jantung.
·
Penyakit katup jantung
Gejalanya termasuk kelelahan, jantung berdebar, nyeri dada, batuk, sesak
napas dan kaki bengkak.
D. Gejala Penyakit Jantung
· Penyakit jantung koroner
Gejalanya meliputi nyeri dada, pembakaran di dalam rongga dada, bahu kiri
terasa tidak enak termasuk lengan dan punggung, sesak napas, keringat dingin,
gangguan pencernaan, mual, dan detak jantung tidak teratur. Pada wanita
biasanya akan terasa terbakar di perut bagian atas dan dirasakan bersama dengan
tanda-tanda lain.
· Penyakit otot jantung (kardiomiopati)
Gejalanya mencakup sesak napas, jantung berdebar-debar, pusing, mudah
lelah, irama jantung yang tidak normal, pembengkakan pada kaki, aritmia. Berbagai
jenis termasuk kardiomiopati alkohol, penyakit jantung bawaan, kardiomiopati
iskemik, hipertensi kardiomiopati, kardiomiopati hipertrofik.
· Kardiovaskuler
Gejala berupa nyeri pada bagian dada tengah, nyeri pada bahu atau lengan,
berkeringat, mual, tiba-tiba kehilangan penglihatan, sakit kepala parah.
· Penyakit jantung iskemik
Penyakit ini dikarenakan pasokan oksigen yang kurang.
· Penyakit katup jantung
Mempengaruhi katup jantung, trikuspid, pulmonic, mitral dan aorta.
· Gagal jantung
Pada gagal jantung kongesif, kerusakan disebabkan karena gangguan
fungsional jantung. Gagal jantung bisa berupa sistolik atau diastolik.
· Penyakit jantung hipertensi
Hali ini disebabkan oleh peningkatan tekanan darah yang terlokalisasi,
terkait dengan penyakit jantung koroner, kardiomiopati hipertensi dan aritmia
jantung.
· Penyakit jantung inflamasi
Hali ini disebabkan karena peradangan peda otot jantung atau jaringan
disekitarnya. Penyakit ini menyebabkan peradangan ondocardium dan katup
jantung, dan peradangan pada otot jantung.
4.4 Proses Penyembuhan Penyakit Jantung dengan Bersepeda
A. Manfaat Olahraga bagi Penderita Jantung
Dalam proses penyembuhan penderita penyakit jantung terdapat berbagai tahap atau cara yaitu
edukasi, perencanaan dan pola makanan, olahraga dan obat-obatan. Disini peran
olahraga untuk membakar kalori tubuh, sehingga deposit lemak terpakai untuk energi, sehingga dapat
mengontrol tekanan darah dan kadar
kolesterol dalam darah.
Dengan berolahraga para penderita dapat
hidup seperti orang-orang sehat tanpa obat. Jika dengan berolahraga dapat
menyembuhkan secara alamiah, dapat menurunkan gula darah, konsumsi obatnya pun
dapat diminimalisir. Karena obat baru diberikan apabila penurunan kadarkolesterol dalam darah sukar sehingga
dikhawatirkan timbul berbagai komplikasi.
Penderita penyakit jantung dengan berolahraga dapat menurunkan
kadarkolesterol dalam darahnya sehingga tidak
terjadi penyumbatan dalam pembulu darh yang menuju ke jantung. Bahkan si penderita dapat
mengkonsumsi berbagai makanan, asalkan besoknya dia harus segera berolahraga
untu membakar kalori yang telah masuk.
Bahkan dengan berolahraga dapat
menurunkan resiko terkena penyakit atau komplikasi pada jantung. Karena resiko
mengalami arterosklerosis (penyempitan pembuluh darah) dapat berkurang akibat
timbunan kolestrol dalam darah juga akan dikurangi melalui olahraga.
B. Peran Bersepeda Bagi Penderita Penyakit Jantung
Jenis olahraga bagi penderita penyakit jantung dipilih dengan memiliki nilai aerobik
tinggi, semacam jalan cepat, jogging, lari, senam aerobic, renang dan
bersepeda.Jenis olahraga lainnya adalah tenis meja, bahkan sepakbola boleh
dilakukan asal dengan perhatian ekstra. Jadi olahraga tersebut berperan dalam
proses penyembuhan penyakit jantung dan menjaga kesehtan jantung. Salah satu alternatif olahraganya
adalah bersepeda.
Pada dasarnya bersepeda bermanfaat bagi semua orang tak terkeculi
penderita Penyakit Jantung.
Namun sebelum melakukan olahraga bersepeda, FID
(Frekuensi, intensitas dan durasi) perlu diperhatikan, walau pada dasarnya
tidak jauh berbeda dengan yang diterapkan dengan orang sehat.
C.Prinsip
Bersepeda
bagi Penderita Penyakit Jantung
Sebelum melakukan olahraga bersepeda ada baiknya mengikuti rangkaian
prinsip bersepeda bagi
penderita penyakit jantung agar
kesehatan dan keseimbangan tubuh dapat tetap terjaga, serta tetap memperhatikan
hal-hal yang akan berakibat terhadap tubuh kita. Berikut prinsip bersepeda bagi penderita penyakit jantung yang perlu diperhatikan :
(1) Bersepeda dan Teknik
Latihan
Tips
Bersepeda Lebih Baik dan Lebih Cepat
§ Latihan Ketahanan
Kardiovaskular
Pesepeda jarak jauh
sangat membutuhkan latihan ketahanan kardio karena berkaitan dengan kemampuan
menjaga energi dan performa otot selama berjam-jam bersepeda. Beberapa jenis
latihan yang dimaksud adalah Long Slow Distance Training, Pace/Tempo Training, Interval
Training, Circuit Training, dan Fartlek Training.
§ Latihan Kekuatan Sprint
Anda pasti sering
melihat para atlet sepeda memacu sepeda dengan kecepatan tinggi saat menjelang
finish padahal sebelumnya kecepatan mereka sedang. Kemampuan tersebut memerlukan
program latihan yang menghentak otot (Explosive exercise) untuk meningkatkan
tenaga saat sprint mendadak. Jenis latihan yang disarankan adalah Squat dan Stair
running (naik turun tangga).
§ Karbohidrat Kompleks Dan
Minuman Isotonik
Sebelum pertandingan, para atlet sepeda profesional mengkonsumsi karbohidrat kompleks yang lepas berkala untuk menjaga energi mereka tetap stabil dan menkonsumsi minuman berisotonik saat pertandingan untuk mensuplai cairan tubuh yang hilang akibat banyak berkeringat.
Sebelum pertandingan, para atlet sepeda profesional mengkonsumsi karbohidrat kompleks yang lepas berkala untuk menjaga energi mereka tetap stabil dan menkonsumsi minuman berisotonik saat pertandingan untuk mensuplai cairan tubuh yang hilang akibat banyak berkeringat.
§ Tingkatkan Tenaga &
Stamina Serta Cegah Tubuh Anda Dari Dehidrasi
§ Pastikan Jenis Sepeda Anda
Sudah Tepat
Memilih sepeda yang
cocok bagi Anda sangat penting untuk kenyamanan dan efisiensi bersepeda. Jika
Anda merasakan sakit leher, punggung, lutut, atau mati rasa pada tangan atau
kaki, maka bisa jadi sepeda atau komponen sepeda tidak cocok bagi Anda. Memilih
sepeda yang tepat dapat meningkatkan efisiensi mengayuh dan aerodinamika
sehingga membuat Anda mampu bersepeda lebih cepat.
§ Jangan Lupakan Peregangan
Bersepeda
melibatkan pergerakan berulang yang membutuhkan kelenturan dan keseimbangan
otot yang prima. Karena itu peregangan otot sebelum bersepeda sangatlah
penting. Pesepeda umumnya mengalami tegang otot hamstrings, hip flexors dan
chest jika tidak melakukan peregangan sebelumnya.
§ Latih Keterampilan
Mengendalikan Bersepeda
Para atlet sepeda sangat ahli dalam mengendalikan sepedanya. Mereka bisa melaju dengan halus di tikungan, stabil saat turunan, dan selalu waspada akan berbagai kondisi jalan. Mereka bersepeda dengan perkiraan dan patuh terhadap aturan di jalan.
Para atlet sepeda sangat ahli dalam mengendalikan sepedanya. Mereka bisa melaju dengan halus di tikungan, stabil saat turunan, dan selalu waspada akan berbagai kondisi jalan. Mereka bersepeda dengan perkiraan dan patuh terhadap aturan di jalan.
§ Istirahat Yang Cukup
Seorang atlet
sepeda profesional sekalipun akan bersitirahat yang cukup untuk pemulihan
kembali kondisi tubuh. Peregangan, pemijatan, dan tidur adalah bagian penting
untuk pemulihan tubuh. Perhatikan tanda-tanda awal tubuh Anda dan segeralah beristirahat
sebelum overtraining.
§ Cross Training Saat Off
Season
Latihan yang sama
setiap hari dapat menyebabkan kondisi letih, stagnan, dan bosan. Jika bersepeda
adalah olahraga utama Anda, melakukan berbagai jenis olahraga dan latihan lain
saat off season sangatlah penting untuk menjaga kelenturan dan kelenturan otot,
serta mencegah berulangnya cedera.
(2)
Bersepeda
dan Program Latihan
Program latihan yang dianjurkan bagi
penderita DM untuk meningkatkan kesegaran jasmani adalah sebagai berikut :
Latihan bersepeda
dibagi dalam beberapa macam zona, dari intensitas terendah sampai dengan
tertinggi. Setiap zona mewakili jenis latihan yang meminta anda untuk
mengendarai sepeda selama jangka waktu tertentu dalam kisaran presentase
tertentu dari denyut jantung maksimal anda. Dalam setiap zona, latihan pertama
adalah yang paling ringan, dan latihan terakhir adalah yang paling berat.
Meskipun zona-zona dan latihan-latihan tersebut tingkat kesulitannya semakin
meningkat, menu ini tidak didisain untuk membawa anda dari satu zona ke yang
lain seiring dengan kebugaran anda yang meningkat. Menu ini lebih merupakan
variasi latihan bersepeda yang akan menghilangkan kejenuhan, program latihan
yang kaku.
Karena intensitas
setiap latihan didasarkan pada presentase detak jantung maksimum anda yang
berlangsung dalam periode walam waktu tertentu. Zona intensitas rendah
menghendaki pengendaraan sepeda dalam waktu singkat, relatif mudah dan pada
medan yang sebagian besar datar. Sedang zona intensitas tinggi memperkenalkan
pendakian tanjakan, bersepeda cepat, dan latihan interval (suatu cara
meningkatkan kebugaran anda secara lebihh cepat dengan bersepeda secara intensif
dalam waktu yang singkat. Beristirahat. Kemudian mengulangi latihan.
Setiap latihan
mengandung paparan yang lengkap tentang bagaimana harus memulai, termasuk
pemanasan, peregangan otot-otot, jenis medan yang harus dilalui, seberapa kuat
dan sering kayuhan pedal dalam RPM (putaran per menit), jarak, dan jumlah
kalori yang anda habiskan. Namun, hal terpenting yang terkandung dalam setiap
latihan adalah presentase kecepatan denyut jantung maksimal yang perlu
dipertahankan.
Kecepatan denyut
jantung tidak lepas dari jarak tempuh, waktu yang digunakan atau muatan kerja
fisik menunjukkan muatan pada sistem kardiovaskuler anda. Artinya denyut
jantung memberikan informasi fisiologis secara terpadu dan menunjukkan kondisi
anda secara global dengan angka yang jelas.
(3)
Bersepeda
dan Porsi Latihan
Porsi latihan harus ditentukan supaya
maksud dan tujuan latihan oleh penderita penyakit jantung memberikan manfaat yang baik. Latihan
yang berlebihan akanmerugikan kesehatan, begitu pula latihan yang terlalu
sedikit juga tidak memberikan hasil yang maksimal. Karena tidak
semua penderita penyakit jantung
mengerti susunan program latihan yang tepat. Kita harus pada setiap waktu sadar
akan batas-batas kemampuan kita, keadaan cuaca, kesibukan sehari-hari, keadaan
kesehatan, semuanya menentukan porsi latihannya. Terutama
penderita harus memperhatikan kadarkolesterol dalam darah pada tubuhnya.
(3.a)
Intensitas Latihan
Intensitas
latihan dapat dinilai melalui :
· Target nadi
Penderita
dapat menghitung denyut nadi maksimal yang harus dicapai selama latihan.
Meskipun perhitungan ini agak kasar tapi dapat digunakan rumus denyut nadi
maksimal= 220 – umur penderita.Denyut nadi yang harus dicapai antara 60 - 79 %
adalah target nadi/zone latihan yang diperbolehkan. Bila lebih dari 79 %, maka
dapat membahayakan kesehatan penderita, apabila nadi tidak mencapai target atau
kurang dari 60 % kurang bermanfaat. Area latihan adalah interval nadi yang
ditargetkan dicapai selama latihan/segera setelah latihan maksimum, yaitu antara
60 sampai 79 % dari denyut nadi maksimal. Sebagai contoh penderita DM tidak
tergantung insulin umur 40 tahun, interval nadi yang diperbolehkan adalah 60 %
kali (220 – 40) dan 79 % kali (220 - 40) dan hasilnya interval nadi antara 108
sampai dengan 142 permenit.Jadi area latihan antara 108 – 142 denyut nadi
permenit.
· Kadar gula darah
Sesudah
latihan jasmani kadar gula darah 140 – 180 mg% pada usia lanjut dianggap cukup
baik, sedang usia muda sampai 140 mg%.
· Tekanan darah sebelum dan sesudah
latihan
Sebelum
latihan tekanan tidak melebihi 140 mmHg dan setelah latihan maksimal tidak
lebih dari 180 mmHg.
(3.b) Durasi
Oleh karena
latihan ini dianjurkan untuk penderita penyakit jantung, maka durasinya pun
tidak bisa dipaksakan. Yang melakukan lah yang mengetahui bagaimana kondisi
tubuhnya, seberapa kemampuan yang ia miliki untuk melakukan aktivitas
bersepeda.
(3.c)
Frekuensi
Frekuensi olahraga berkaitan erat
dengan intensitas dan lamanya berolahraga.
Menurut hasil penelitian, ternyata yang paling baik adalah 5 kali seminggu. Tiga kali seminngu sudah cukup baik,
dengan catatan lama latihan harus diperpanjang 5 sampai 10 menit lagi. Jangan sampai 7 kali seminggu, karena
tidak ada hari untuk istirahat, karena itu justru kurang baik untuk metabolisme
tubuh.
Kriteria
yang menentukan tempo, lamanya, serta frekuensi atau berapa kali kita harus bersepeda adalah :
-
Waktu
yang terserdia dalam sehari atau seminggu
-
Terlatih
atau belum
-
Usia
-
Kondisi
fisik
Kalau
kita mulai bersepeda,
kita harus selalu mempertahankan bagaimana tubuh kita bereaksi.
F. Bersepeda dan Cedera
Selain teknik, program dan porsi
latihan cedera pada penderita penyakit jantung juga perlu diperhatikan untuk antisipasi
hal-hal yang tidak diinginkan. Dalam
hal pencegahan cidera perlu dilakukan langkah-langkah berikut ini :
- Pakaian yang tepat dan cukup
- Ingat akan pemanasan serta pemulihan
suhu setelah selesai
- Program bersepeda harus disusun bertahap
- Ikuti selalu tempo kita sendiri, dan
jangan menganggap tempo orang lain sebagai yang diharuskan
- Lakukan control medis sebelum mulai,
dan kemudian ulangi pada waktu-waktu tertentu
- Perhatikan pola makanan yang baik
G. Nasihat
Singkat Tentang Bersepeda
bagi Penderita Penyakit Jantung
· Program bersepeda hendaknya disusun secara bertahap. Dengan tempoyang baik yaitu yang memungkinkan anda untuk bernapas dengan tenang dan disesuaikan
dengan denyut jantung.
· Latihan yang disisipkan dalam program bersepeda tidak boleh dilaksanakn dengan paksa.
· Control secara teratur denyut nadi Anda
· Pengendara
harus minum air dam mineral ketika bersepeda dan sesudahnya. Untuk mengganti
kalori yang dikeluarkan.
· Latihan
dilakukan secara bertahap, intensif dan teratur. Disesuaikan dengan kondisi daya tahan tubuh.
Tidak melakukan latihan yang bersifat berlebihan, overdossis yang mengakibatkan
kelelahan yang sangat.
· Jarak
tempuh yang disarankan untuk olahraga yang bersifat kebugaran adalah dibawah 20
kilometer, dianjurkan untuk latihan rutin untuk menjaga stamina sejauh 15 km
saja dan dilakukan tidak lebih dari 3 kali seminggu
· Pemanasan
mutlak dilakukan sebelum melakukan aktivitas bersepeda.
· Jarak
tempuh yang dilakukan untuk berolah raga yang ideal antara 40 km sekali jalan.
Untuk mereka yang berusia 40 tahun ke atas, jarak tersebut idealnya ditempuh
dengan kecepatan antara 22 - 27 km/jam. Bagi yg muda bisa lebih cepat lagi.
· Kondisi
tubuh harus dalam keadaan fit saat bersepeda, tidur yg cukup sebelumnya.
· Posisi
sadel harus lebih tinggi diatas kemudi sehingga ketika lengan memegang kemudi,
otot tidak terlalu tegang dan bisa bergerak dengan leluasa.
· Kaki
bisa direntangkan lurus, sehingga telapak kaki menyentuh pedal dalam posisi
rata.
· Gunakan
ujung kaki sebagai tumpuan untuk mendapatkan tenaga yang maksimum.
· Kepala harus tegak ke depan sehingga dapat
melihat ke arah depan dengan baik.
· Gunakan
alat alat pengaman pada saat berkendara seperti helm dan lain-lain.
BAB V
PENUTUP
5.1 SIMPULAN
Berdasarkan pengolahan dan analisis
data pada pembahasan pada bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik kesimpulan
bahwa bersepeda sebagai
aktivitas aerobik memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh manusia. Selain untuk memelihara kebugaran
jasamani, aktivitas ini juga dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit salah
satunya jantung.
Penyakit jantung adalah penyakit yang diakibatkan kadar kolesterol
dalam darah yang tidak seimbang antara HDL dan LDL. Sehingga terjadi penimbunan kolesterol dalam darah yang dapat
mengakibatkan penyempitan dan penyumbatan pembuluh darah yang menuju ke jantung. Disini peran bersepeda untuk mengontrol tekanan darah dan kadar kolesterol dalam darah untuk penyembuhan penyakit jantung.
5.2 SARAN
Dari gambaran hasil pembahasan dan kesimpulan yang telah
diungkapkan, maka penulis menyarankan agar penderita penyakit jantung memperhatikan prinsip bersepeda bagi penderita sebelum melakukan olahraga bersepeda. Dalam
prinsipnya ada berbagai hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan
latihan-latihan bersepeda
untuk penyembuhan ini. Prinsip
ini melalui teknik latihan, program latihan, serta porsi latihan yang terdiri
dari intensitas, durasi dan frekuensi latihan. Selain aspek-aspek tersebut
pencegahan cidera serta nasihat-nasihat sebelum melakukan olahraga bersepeda juga perlu diperhatikan untuk
kelancaran olahraga dalam proses penyembuhan penyakit jantung.
DAFTAR
PUSTAKA
Brick,
lynne. 2002. Bugar dengan senam aerobic.
Jakarta: PT Raja Grafindo
Dr. Giam, CK.
Dr. KC Teh. 1993. Ilmu Kedokteran
Olahraga. Jakarta: Binarupa Aksara
Drs.
Hairy, junusul MS. 1989. fisiologi
olahraga jilid 1. Jakarta: Departemen Pendidikan danKebudayaan Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga
Kependidikan
Dr.
Panil, Zulbadar. 2004. Memahami Teori dan
Praktik Biokimia
Dasar Medis. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Sumosardjuno,
sadoso.1994. Pengetahuan Praktis
kesehatan dalam olahraga 2.Jakarta: PT Gramedia
Sumosardjuno,
sadoso. 1996. Sehat & bugar gerak
praktis berolahraga yang benar. Jakarta:
PT Gramedia 1996
saya jadikan refrensi buat tugas saya ya kak, terimakasih
BalasHapus