Selasa, 20 September 2016

Karya Tulis Ilmiah - Penjas - semester 1- jurusan akuntansi 2014 UNESA

KARYA TULIS ILMIAH

PERAN OLAHRAGA BERSEPEDA SEBAGAI AKTIVITAS AEROBIK MEMBANTU MENGONTROL TEKANAN DARAH DAN KADAR KOLESTEROL DALAM DARAH UNTUK PROSES PENYEMBUHAN PENYAKIT JANTUNG
Description: unesa.jpg
 



                                                                                                                                                        






AUGY LADYANA FIRSTYANTO
14080694055
28



JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2014

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga karya tulis ilmiah ini dapat tersusun dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam karya tulis ilmiah ini membahas mengenai peran salah satu aktivitas aerobic yaitu bersepeda dalam proses penyembuhan penyakit jantung dengan mengontrol tekanan darah dan kadar kolesterol dalam darah.
Karya tulis ilmiah ini dibuat dengan berbagai observasi dan bersumberkan dari berbagai buku dan internet sebagai sumber referensi serta bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan karya tulis ilmiah ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini. 
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada karya tulis ilmiah ini. Oleh karena itu penulis mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun. Kritik konstruktif dari pembaca sangat diharapkan untuk penyempurnaan karya tulis ilmiah selanjutnya. 
Akhir kata semoga karya tulis ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian. 

Surabaya, 12 Desember 2014 


Penulis 
DAFTAR ISI
No.                                                                                         Halaman
1.       Halaman Judul.......................................................................    i
2.       Kata Pengantar.......................................................................    ii
3.       Daftar Isi...................................................................................    iii
4.       Abstrak......................................................................................    iv
BAB I.PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang.......................................................    1
1.2    Rumusan Masalah...............................................    2
1.3    Tujuan Penulisan.................................................    2
1.4    Manfaat Penulisan...............................................    3
BAB II.KAJIAN PUSTAKA
2.1    Aktivitas Aerobik..................................................    4
2.2    Bersepeda................................................................    4
2.3    Tekanan Darahpada Manusia.........................    5
2.4    Kadar Kolesterol dalam Darah Manusia......    6
2.5    Penyakit Jantung...................................................    7
BAB III.METODOLOGI
3.1    MetodePenulisan..................................................   6
BAB IV.PEMBAHASAN
4.1     AktivitasAerobik...................................................    7
4.2     Bersepeda................................................................    8
4.3     Tekanan Darah padaManusia.........................    15
4.4     Penyakit Jantung...................................................    17
4.5     Proses PenyembuhanPenyakit Jantung
DenganBersepeda.................................................    25
BAB V.     PENUTUP
5.1    Simpulan.................................................................    35
5.2    Saran.........................................................................    35
DAFTAR PUSTAKA..............................................................    36



ABSTRAK
Bersepeda merupakan salah satu aktivitas aerobik yang memiliki banyak manfaat. Salah satu manfaat bersepeda adalah menyembuhkan berbagai penyakit. Diantaranya adalah  penyakit jantung. Penyakit jantung merupakan penyakit yang disebabkan oleh kenaikan tekanan darah dan kadar kolesterol dalam darah yang tidak seimbang. Sehingga terjadi penyumbatan dalam aliran darah yang akan menuju ke jantung.
Peran olahraga bersepeda dalam pengobatan penyakit jantung menggunakan berbagai petunjuk yaitu (1) tekniklatihan, (2) program latihan, dan (3) porsi latihan. Disamping mengikuti petunjuk tersebut, penderita penyakit jantung masih mengikuti petunjuk lainnya demi keberhasilan dalam proses penyembuhan ini.

Kata Kunci : Aktivitas Aerobik, Bersepeda, Penyakit Jantung (PJ)


BAB I
PENDAHULUAN

1.1          Latar Belakang Masalah
Olahraga merupakan aktivitas fisik yang sangat penting hubungannya dengan manusia. Dengan melakukan olahraga secara teratur, maka manusia akan mendapatkan tingkat kebugaran jasmani yang dapat menunjang kegiatan dan aktivitas sehari – hari. Selain itu kebugaran jasmani juga membantu manusia untuk terhindar dari berbagai macam penyakit. Bahkan ada beberapa juga berfungsi untuk penyembuhan penyakit. Ada beberapa macam aktivitas fisik yang dapat dilakukan untuk mencapai kebugaran jasmani yang baik. Dari olahraga yang bersifat santai seperti jalan kaki, jogging, bersepeda hingga olahraga permainan seperti futsal, bola voli, bola basket, bulutangkis. Namun gaya hidup manusia sekarang merubah pola hidup sehat mereka sehingga sistem kekebalan tubuh mudah terserang dan melemah yang berakibat timbul berbagai ancaman penyakit dan gangguan fisik lainnya.
Pola hidup manusia kini sering mengabaikan untuk meluangkan sedikit waktu untuk berolahraga. Padahal tubuh membutuhkan aktivitas seperti olahraga untuk menjaga kesehatan dan aktivitas-aktivitas organ tubuh manusia itu sendiri. Sehingga tubuh jadi mudah terserang berbagai penyakit sebagai akibat dari penumpukan lemak yang tak terpakai sebagai energi dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
Selain tekanan darah, kadar gula dalam darahyang tak teratur juga dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Karena kadar gula dalam darah yang terlalu besar, maka terjadilah penimbunan kolesterol dalam darah sehingga menyebabkan penyakit jantung. Sehingga diperlukan pengobatan untuk penyembuhannya. Sebelum mengarah ke obat-obatan, ada baiknya fokus kepada evaluasi aktivitas sehari-hari. Disini peran olahraga diperlukan kembali untuk pengontrol tekanan darah dan kadar kolesterol dalam darah sehingga penyakit jantung pun dapat disembuhkan. Memulai dengan aktivitas sehat, menyenangkan, murah dan mudah yaitu bersepeda dapat digunakan sebagai alternatif pilihan untuk berolahraga demi kesehatan tubuh.

1.2          Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang ingin penulis utarakan untuk pembahasan dalam karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut :
(1)  Apa pengertian, jenis dan manfaat dari aktivitas aerobik?
(2)  Apa pengertian dan manfaat olahraga bersepeda bagi kesehatan tubuh?
(3)  Apa pengertian tekanan darah dan kolesterol dalam darah manusia?
(4)  Apa pengertian dan jenis penyakit jantung?
(5)  Bagaimana prinsip bersepeda dalam proses penyembuhan bagi penderita penyakit jantung?

1.3          Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari karya tulis ilmiahini adalah sebagai berikut :
(1)  Mengetahui secara mendalam segala sesuatu tentang aktivitas aerobic terutama tentang bersepeda
(2)  Mengetahui dan memahami segala aspek mengenai penyakit jantung
(3)  Mengetahui proses penyembuhan penyakit jantung dengan olahraga bersepeda

1.4          Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan karya tulis ilmiah ini adalah :
(1)  Untuk menyelesaikan tugas akhir semester untuk mata kuliah pendidikan jasmani
(2)  Untuk mengetahui berbagai macam aktivitas aerobik
(3)  Untuk mengetahui manfaat dari aktivitas aerobic khususnya bersepeda
(4)  Untuk memahami penyakit jantung
(5)  Untuk informasi penyembuhan penyakit jantung dengan cara beolahraga yaitu bersepeda





BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1    Aktivitas Aerobik
Dalam arti harfiah “aerobic” berarti oksigen. Yakni penggunaan oksigen dalam energi seperti yang dilakukan oleh otot – otot. Aktivitas aerobik merupakan aktivitas yang bergantung terhadap ketersediaan oksigen untuk membantu proses pembakaran sumber energi sehingga juga akan bergantung terhadap kerja optimal dari organ-organ tubuh seperti jantung, paru-paru dan juga pembuluh darah untuk dapat mengangkut oksigen agar proses pembakaran sumber energi dapat berjalan dengan sempurna. Aktivitas ini biasanya merupakan aktivitas olahraga dengan intensitas rendah sedang yang dapat dilakukan secara kontinu dalam waktu yang cukup lama.
Aktivitas aerobik secara teratur sangat penting untuk menjaga kesehatan dan well being dari semua individu tanpa dibatasi usia. Bahkan pada individu yang lemah maupun lanjut usia, mobilitas dan fungsi fisik dapat ditingkatkan melalui aktivitas aerobik. Individu dengan penyakit khronis dapat dicegah dan ditingkatkan kesehatannya melalui aktivitas aerobik.
Aktivitas aerobik terbukti mengurangi resiko kena penyakit jantung, diabetes, kanker colon, dan tekanan darah tinggi.

2.2    Bersepeda
Seperti ditulis Ensiklopedia Columbia, nenek moyang sepeda diperkirakan berasal dari Perancis. Menurut kabar sejarah, negeri itu sudah sejak awal abad ke-18 mengenal alat transportasi roda dua yang dinamai velocipede. Bertahun-tahun, velocipede menjadi satu-satunya istilah yang merujuk hasil rancang bangun kendaraan dua roda.
Komponen-komponen dari sepeda pun tidak secara langsung ditemukan, namun melalui proses panjang yang melibatkan beberapa para ilmuwan dari berbagai negara. Sehingga penemuan-penemuannya saling melengkapi dan membuat kemajuan dari penemuan awalnya.
Alasan terpenting bagi kebanyakan orang untuk memulai melakukan olahraga bersepeda ialah perbaikan kesehatan.Karena bersepeda memiliki berbagai pengaruh terhadap kesehatan dan terhadap jasmani manusia.

2.3    Tekanan Darah pada Manusia
Tekanan darah merujuk kepada tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri darah ketika darah di pompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh manusia. Tekanan darah dibuat dengan mengambil dua ukuran dan biasanya diukur seperti berikut - 120 /80 mmHg. Nomor atas (120) menunjukkan tekanan ke atas pembuluh arteri akibat denyutan jantung, dan disebut tekanan sistole. Nomor bawah (80) menunjukkan tekanan saat jantung beristirahat di antara pemompaan, dan disebut tekanan diastole. Saat yang paling baik untuk mengukur tekanan darah adalah saat Anda istirahat dan dalam keadaan duduk atau berbaring.
Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. Bayi dan anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah daripada dewasa. Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat. Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda; paling tinggi di waktu pagi hari dan paling rendah pada saat tidur malam hari.
Bila tekanan darah diketahui lebih tinggi dari biasanya secara berkelanjutan, orang itu dikatakan mengalami masalah darah tinggi. Penderita darah tinggi mesti sekurang-kurangnya mempunyai tiga bacaan tekanan darah yang melebihi 140/90 mmHg saat istirahat.

2.4    Kadar Kolesterol dalam Darah Manusia
Kolesterol adalah metabolit yang mengandung lemak sterol (bahasa Inggris: waxy steroid) yang ditemukan pada membran sel dan disirkulasikan dalam plasma darah. Merupakan sejenis lipid yang merupakan molekul lemak atau yang menyerupainya.  Kolesterol ialah jenis khusus lipid yang disebut steroid. Steroid ialah lipid yang memiliki struktur kimia khusus. Struktur ini terdiri atas 4 cincin atom karbon.
Steroid lain termasuk steroid hormon seperti kortisol, estrogen, dan testosteron. Nyatanya, semua hormon steroid terbuat dari perubahan struktur dasar kimia kolesterol. Saat tentang membuat sebuah molekul dari pengubahan molekul yang lebih mudah, para ilmuwan menyebutnya sintesis.
Hiperkolesterolemia berarti bahwa kadar kolesterol terlalu tinggi dalam darah. Tingginya kadar kolestrol dalam tubuh menjadi pemicu munculnya berbagai penyakit. Pola makan sehat merupakan faktor utama untuk mengghindari hal ini. Akan tetapi, tidak semua kolestrol berdampak buruk bagi tubuh. Hanya kolestrol yang termasuk kategori LDL saja yang berakibat buruk sedangkan jenis kolestrol [HDL] merupakan kolestrol yang dapat melarutkan kolestrol jahat dalam tubuh. Batas normal kolesterol dalam tubuh adalah 160-200 mg.
2.5    Penyakit Jantung
Penyakit jantung adalah sebuah kondisi yang menyebabkan jantung tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Hal-hal tersebut antara lain otot jantung yang lemah (kelainan bawaan sejak lahir) dan atau adanya celah antara serambi kanan dan serambi kiri, oleh karena tidak sempurnanya pembentukan lapisan yang memisahkan antara kedua serambi saat penderita masih didalam kandungan. Hal ini menyebabkan darah bersih dan darah kotor tercampur.
Penyakit jantung dapat menyerang siapa saja, entah itu orang tua, anak kecil, pria maupun wanita. Dari semua golongan manusia dapat terserang penyakit jantung. Pada umumnya penyakit jantung timbul karena pola hidup kurang sehat sehingga memicu timbulnya penyakit inii, selain itu ada juga beberapa penyakit yang dapat berdampak pada kesehatan jantung pula.














BAB III
METODOLOGI

3.1           Metode Penulisan
Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini, untuk memperoleh data dan referensi yang dibutuhkan penulis menggunakan beberapa metode penulisan sebagai berikut :

1)       Studi Kepustakaan
 Yaitu penulis membaca berbagai buku yang berkaitan dengan penelitian ini. Untuk melakukan studi kepustakaan, perpustakaan merupakan suatu tempat yang tepat guna memperoleh bahan-bahan dan informasi yang relevan untuk dikumpulkan, dibaca dan dikaji, dicatat dan dimanfaatkan. Untuk mendapatkan informasi yang diperlukan peneliti mengetahui sumber-sumber informasi tersebut, misalnya kartu katalog, referensi umum dan khusus, buku-buku pedoman, buku petunjuk, laporan-laporan  penelitian, tesis, disertasi, jurnal, ensiklopedi, dan bahan-bahan khusus lain. Dengan demikian penulis akan memperoleh informasi dan sumber yang tepat dalam waktu yang singkat. Peranan studi kepustakaan sebelum penelitian sangat penting sebab dengan melakukan kegiatan ini hubungan antara masalah, penelitian- penelitian yang relevan dan teori akan menjadi lebih jelas. Selain itu hal-hal yang berkaitan dengan penulisan karya ilmiah ini akan lebih ditunjang, baik oleh teori-teori yang sudah ada maupun oleh bukti nyata,yaitu hasil-hasil penelitian,kesimpulan dan saran.

2)       Studi Internet
Yaitu penulis melakukan browsing melalui situs-situs internet sesuai dengan materi penelitian ini. Peranan dari studi internet sangat banyak, karena dengan kita browsing di internet, maka apapun yang kita butuhkan dapat terpenuhi. Selain itu informasi yang kita dapatkan akan lebih lengkap dan sumber lebih luas.


BAB IV
PEMBAHASAN

4.1          Aktivitas Aerobik
A.      Definisi Aktivitas Aerobik
Dalam arti harfiah, "aerobic" berarti "dengan oksigen". Yakni penggunaan oksigen dalam pembuatan energi seperti yang dilakukan oleh otot-otot. 
Olahraga aerobik adalah setiap jenis kegiatan fisik yang dilakukan pada tingkat intensitas sedang untuk jangka waktu tertentu. Dalam hal ini, oksigen digunakan untuk "membakar" lemak dan gula untuk menghasilkan adenosin trifosfat yang merupakan pembawa dasar dari energi di tingkat sel. 
Agar lemak dapat terbakar sempurna selama latihan fisik, perlu oksigen. Moderasi yang diperlukan dalam sebuah latihan aerobik memungkinkan sel otot untuk terus disuplai dengan oksigen yang cukup. 
Aerobik adalah istilah umum yang digunakan untuk latihan yang menggabungkan beberapa elemen olahraga aerobik, peregangan, dan pelatihan kekuatan dengan tujuan utama meningkatkan kemampuan (fleksibilitas, kebugaran kardiovaskular, dan kekuatan otot) seseorang.
Aerobik adalah olahraga yang bertujuan untuk meningkatkan denyut jantung untuk jangka waktu tertentu. Dengan begitu tubuh akan memiliki asupan oksigen yang lebih tinggi yang baik untuk sirkulasi darah, penurunan berat badan, pembakaran kalori dan lemak yang lebih cepat.
Olahraga demikian disebut aerobic karena membuat otot – otot tubuh yang besar bekerja, terutama otot – otot dari tungkai.Olahraga atau latihan demikian dapat juga dilakukan terus–menerus, diulang–ulang dan dengan intensitas yang cukup tinggi dengan menggunakan oksigen dan energi.
B.      Jenis Aktivitas Aerobik 
Aktivitas fisik yang bisa dianggap sebagai latihan aerobik, seperti senam aerobik, berjalan, berlari, jogging, bersepeda dan berenang.
C.      Manfaat Aktivitas Aerobik
Aktivitas aerobik memiliki banyak kegunaan dan manfaat bagi kesehatan tubuh manusia, seperti kesehatan jantung, kekuatan otot, daya tahan otot, kelenturan tubuh, komposisi tubuh.
Selain bermanfaat bagi kesehatan tubuh, aktivitas aerobik dapat pula membantu mengurangi resiko terhindar dari berbagai penyakit yang dapat menggangu aktivitas sehari–hari. Mulai dari penyakit intensitas biasa sampai yang berbahaya.
(1)     Mencegah Masuk Angin dan Flu
(2)     Kesehatan Jantung
(3)     Mengurangi Resiko Obesitas
(4)     Memperbaiki Kesehatan Jiwa

4.2    Bersepeda
A.      SejarahBersepeda
Seperti ditulis Ensiklopedia Columbia, nenek moyang sepeda diperkirakan berasal dari Perancis. Menurut kabar sejarah, negeri itu sudah sejak awal abad ke-18 mengenal alat transportasi roda dua yang dinamai velocipede. Bertahun-tahun, velocipede menjadi satu-satunya istilah yang merujuk hasil rancang bangun kendaraan dua roda.
Yang pasti, konstruksinya belum mengenal besi. Modelnya pun masih sangat "primitif". Ada yang bilang tanpa pedal tongkat itu (tatocipede) bisa bergerak tapi bagaimana? Rick Boneshaker akan menjawabnya. Katanya "Oh,ini jawabannya. Dua orang harus memutar engkol di sisi kanan dan kiri sepeda "primitif" tersebut dengan pedoman kecepatan mendekati 109 km/jam. Setelah itu, tatocipede akan bergerak sesuai kecepatan engkol berputar dengan urutan sebagai berikut : kiri, kanan, berputar, atas, depan, bawah, belakang, barat laut. “ Tidak sulit kan?”
Adalah seorang Jerman bernama Baron Karls Drais von Sauerbronn yang pantas dicatat sebagai salah seorang penyempurna velocipede. Tahun 1818, von Sauerbronn membuat alat transportasi roda dua untuk menunjang efisiensi kerjanya. Sebagai kepala pengawas hutan Baden, ia memang butuh sarana transportasi bermobilitas tinggi. Tapi, model yang dikembangkan tampaknya masih mendua, antara sepeda dan kereta kuda. Sehingga masyarakat menjuluki ciptaan sang Baron sebagai dandy horse.
Baru pada 1839, Kirkpatrick MacMillan, pandai besi kelahiran Skotlandia, membuatkan pedal khusus untuk sepeda. Tentu bukan mesin seperti yang dimiliki sepeda motor, tapi lebih mirip pendorong yang diaktifkan engkol, lewat gerakan turun-naik kaki mengayuh pedal. MacMillan pun sudah "berani" menghubungkan engkol tadi dengan tongkat kemudi (setang sederhana).
Sedangkan ensiklopedia Britannica.com mencatat upaya penyempurnaan penemu Perancis, Ernest Michaux pada 1855, dengan membuat pemberat engkol, hingga laju sepeda lebih stabil. Makin sempurna setelah orang Perancis lainnya, Pierre Lallement (1865) memperkuat roda dengan menambahkan lingkaran besi di sekelilingnya (sekarang dikenal sebagai pelek atau velg). Lallement juga yang memperkenalkan sepeda dengan roda depan lebih besar daripada roda belakang.
Namun kemajuan paling signifikan terjadi saat teknologi pembuatan baja berlubang ditemukan, menyusul kian bagusnya teknik penyambungan besi, serta penemuan karet sebagai bahan baku ban. Namun, faktor safety dan kenyamanan tetap belum terpecahkan. Karena teknologi suspensi (per dan sebagainya) belum ditemukan, goyangan dan guncangan sering membuat penunggangnya sakit pinggang. Setengah bercanda, masyarakat menjuluki sepeda Lallement sebagai boneshaker (penggoyang tulang).
Sehingga tidak heran jika di era 1880-an, sepeda tiga roda yang dianggap lebih aman buat wanita dan laki-laki yang kakinya terlalu pendek untuk mengayuh sepeda konvensional menjadi begitu populer. Trend sepeda roda dua kembali mendunia setelah berdirinya pabrik sepeda pertama di Coventry, Inggris pada 1885. Pabrik yang didirikan James Starley ini makin menemukan momentum setelah tahun 1888 John Dunlop menemukan teknologi ban angin. Laju sepeda pun tak lagi berguncang.
Penemuan lainnya, seperti rem, perbandingan gigi yang bisa diganti-ganti, rantai, setang yang bisa digerakkan, dan masih banyak lagi makin menambah daya tarik sepeda. Sejak itu, berjuta-juta orang mulai menjadikan sepeda sebagai alat transportasi, dengan Amerika dan Eropa sebagai pionirnya. Meski lambat laun, perannya mulai disingkirkan mobil dan sepeda motor, sepeda tetap punya pemerhati. Bahkan penggemarnya dikenal sangat fanatik.
B.      Definisi Bersepeda
Bersepeda adalah sebuah kegiatan rekreasi atau olahraga, serta merupakan salah satu moda transportasi darat yang menggunakan sepeda. Banyak penggemar bersepeda yang melakukan kegiatan tersebut di berbagai macam medan, misalnya bukit-bukit, medan yang terjal maupun hanya sekedar berlomba kecepatan saja.Bersepeda ideal untuk meningkatkan dan mempertahanan kesehatan secara keseluruhan.
C.      Bersepeda dan Kesehatan
Aktivitas bersepeda merupakan kegiatan yang menyenangkan sebagai olahraga ringan dan banyak manfaatnya. Berbagai manfaat bersepeda bisa secara maksimal bila dilakukan dipagi hari dengan udara yang sehat dan segar. Bersepeda menjadi salah satu aktivitas olahraga dan rekreasi yang banyak kegunaannya bagi setiap penggunanya terutama untuk kesehatan tubuh. Bersepeda baik dilakukan secara rutin, untuk menjaga kesehatan diantaranya, menjaga saluran pernapasan, dapat melatih otot lutut, baik untuk menjaga tekanan darah dan menjaga agar jumlah kolesterol dalam tubuh tidak berlebihan. Demikian eratnya hubungan antara olahraga bersepeda dengan kesehatan tubuh.
D.     Manfaat Bersepeda Bagi Kesehatan
·  Mengurangi berat badan
Bersepeda bila dilakukan secara teratur baik untuk mengontrol berat badan yang ideal. Bersepeda meningkatkan tubuh untuk membakar kalori serta meningkatkan tingkat metabolisme tubuh, yang pada akhirnya dapat membantu untuk menurunkan berat badan.
·  Kontrol tekanan darah lebih baik
Bersepeda mengontrol tekanan darah hingga 10/8 mmHg pada pasien dengan hipertensi (Journal of Cardiovascular Pharmacology, 1995).
·  Menurunkan ritme denyut jantung
Denyut jantung dengan ritme yang tinggi telah dikaitkan dengan peningkatan kematian akibat penyakit kardiovaskular,  dan peningkatan risiko kematian mendadak setelah serangan jantung pada orang yang sehat.
·  Meningkatkan HDL (kolesterol baik) dan menurunkan LDL (kolesterol jahat)
Jika perbandingan LDL lebih tinggi dari HDL, berarti darah Anda sarat dengan kolesterol jahat dan semakin sulit bagi HDL untuk menghapusnya, yang berarti kelebihan kolesterol akan menumpuk pada jaringan dan arteri. Akhirnya terjadi pengerasan arteri (aterosklerosis), yang dapat menyebabkan sebagian besar serangan jantung.

·  Mencegah penyakit jantung.

   Bersepeda secara rutin dapat memperkecil kemungkinan menderita penyakit jantung, salah satu dari penyakit yang mematikan no  3 didunia. Sebuah studi melaporkan penurunan 50% resiko penyakit jantung fatal dan non-fatal pada pegawai yang bersepeda lebih dari 20 mil / minggu.

 

·  Kesehatan jantung.

Bersepeda juga mengurangi risiko stroke dan penyakit jantung koroner. Dalam sebuah penelitian, olahraga teratur pada static cycle machine pada pasien dengan gagal jantung dapat meningkatkan fungsi jantung (Lancet, 1990).

·  Mengurangi resiko diabetes

Olahraga telah terbukti untuk menurunkanan tingkat resiko terhadap penyakit diabetes mellitus. Pada pasien dengan diabetes mellitus, olahraga teratur akan mengakibatkan peningkatan kontrol gula darah .

·  Mengurangi resiko kanker

Aktivitas fisik telah terbukti berhubungan dengan kecepatan penurunan kanker (misalnya: kanker usus, dan mungkin juga kanker payudara) (European Journal of Epidemiology, 2000).

·  Meningkatkan kekuatan otot.

Ø  Bersepeda adalah kegiatan yang bukan merupakan angkat beban, namun bersepeda bisa menyebabkan kekuatan otot yang semakin meningkat dan peningkatan mobilitas dan koordinasi (Allot & Lomax and Policy Studies Institute, 1998).

Ø  Mengurangi tingkat kecemasan, depresi dan stres (Preventive Medicine, 1988).

Ø  Melatih otot-otot pernapasan (Laporan dari Royal College of Physicians, London, 1991)

 

E.       Pengaruh Bersepeda Terhadap Tubuh
 Olahraga dapat memperkuat otot dalam tubuh anda yang bekeja paling keras, jantung. Olahraga teratur yang memacu tubuh anda mencapai detak jantung optimal—60 sampai 70 persen dari detak jantung maksimal—dapat membuat jantung anda berdetak secara lebih efisien, memperkuat pembuluh arteri dan melancarkan sirkualsi darah (untuk menghitung target detak jantung anda, kurangi umur anda dari 220, kemudian kalikan dengan 0,7). Penelitian menunjukkan bahwa aktivitas fisik yang dilakukan secara teratur mampu mengurangi resiko terkena penyakit jantung sebanyak 50 persen, menurunkan tekanan darah, menurunkan kadar kolesterol total dan meningkatkan kadar HDL, si ‘kolesterol baik’ yang membantu menyingkirkan LDL, si kolesterol  jahat dari tubuh anda.
Sebuah penelitian yang dilakukan tahun 1996 di University of Washington, Seattle, juga menunjukkan bahwa olahraga teratur menyebabkan perubahan kimia pada darah yang dapat membantu melindungi dari serangan jantung. Tapi harus diingat, bila anda telah menderita penyakit jantung, anda harus lebih berhati-hati dalam melakukan aktivitas fisik, jangan melakukan aktivitas yang berat-berat, karena otot jantung anda sudah tak sekuat normal lagi.
Mengendalikan berat badan. Peraturannya sederhana saja: untuk mengurangi berat badan, anda harus membakar lebih banyak kalori daripada yang anda konsumsi. Dan aktivitas apakah yang mampu membakar kalori? Tentunya aktivitas fisik. Selain itu, olahraga teratur juga menurunkan selera makan dan meningkatkan metabolisme, sehingga tubuh anda akan membakar kalori secara lebih efisien. Digabung dengan manfaat lainnya yaitu meningkatkan tonus dan kepadatan otot, olahraga menjadi kunci sukses program penurunan berat badan manapun. Penurunan berat badan memiliki konsekuensi medis yang cukup penting, mengingat kegemukan merupakan faktor resiko bagi sejumlah penyakit seperti penyakit jantung, diabetes dan kanker.

4.3    Tekanan Darah Pada Manusia
Tekanan darah antara orang yang satu dengan lainnya tentunya berbeda sama halnya dengan tekanan darah orang dewasa dengan anak-anak yang tentunya berbeda pula, tekanan darah bayi dan anak-anak lebih rendah dibanding dewasa. Hal yang mempengaruhi tekanan darah seseorang adalah aktivitas keseharian yang dilakukannnya, pola makan, gaya hidup, lingkungan dan faktor psikologis seseorang.
Tekanan darah akan mengalami peningkatan saat melakukan aktivitas dan akan menurun saat beristirahat, tekanan darah umunnya akan naik atau tinggi pada pagi hari dan menurun atau rendah pada saat tidur malam hari.
·         Tekanan sistolik merupakan tekanan darah yang terjadi pada saat kontraksi otot jantung.Istilah ini secara khusus digunakan untuk membaca pada tekanan arterial maksimum saat terjadinya kontraksi pada lobus ventrikular kiri dari jantung. Rentang waktu terjadinya kontraksi disebut systole.
Pada format penulisan angka tekanan darah, umumnya, tekanan sistolik merupakan angka pertama. Sebagai contoh, tekanan darah pada angka 120/80 menunjukkan tekanan sistolik pada nilai 120 mmHg.
·         Tekanan diastolik merupakan tekanan darah dimana ketika jantung tidak sedang berkontraksi atau bekerja lebih atau dengan kata lain sedang beristirahat. Contoh tekanan darah 120/80 mmHg, yang menunjukkan tekanan diastolik adalah 80 mmHg.
Tekanan darah normal orang dewasa biasanya mencapai rata-rata 120/80 (100/60) sampai 140/85 mm Hg, hal ini biasanya tidak terlalu berarti. Namun, jika tekanan bawah atau diastole lebih dari 100, maka biasnaya memerlukan pengobatan. Pada orang dewasa, tekanan darah rendah mencapai 90/60 sampai 110/70 itu berarti orang ini normal dan usia hidup seorang wanita akan menjadi lebih panjang. Dan juga jarang mengalami suatu gangguan jantung.

Klasifikasi tekanan darah pada orang dewasa:
Nomal
120 mmHg
Dan
80 mmHg
Pre-Hipertensi
121-139 mmHg
Atau
0-89 mmHg
Hipertensi Ringan
140-159 mmHg
Atau
90-99 mmHg
Hipertensi Sedang
160-179 mmHg
Atau
100-110 mmHg
Hipertensi Berat
= 180 mmHg
Atau
= 111 mmHg

4.4    Penyakit Jantung
A.      Definisi Penyakit Jantung
Penggunaan istilah penyakit jantung dan kardiovaskuler acap kali digunakan saling bergantian. Adapun penyakit jantung pada dasarnya mengacu pada kondisi jantung itu sendiri, seperti infeksi dan kondisi yang berdampak pada otot, katup, dan irama denyut jantung. Sedangkan istilah kardiovaskuler dipakai pada kondisi yang melibatkan penyempitan dan penyumbatan pembuluh darah yang nantinya dapat menyebabkan serangan jantung (heart attack), nyeri dada (angina pectoris) ataupun stroke.
Pengertian penyakit jantung dan serangan jantung adalah berbeda. Kalau serangan jantung adalah sebuah kondisi yang menyebabkan jantung sama sekali tidak berfungsi. Kondisi ini biasanya terjadi mendadak, dan sering disebut gagal jantung. Penyebab gagal jantung bervariasi, namun penyebab utamanya biasanya adalah terhambatnya suplai darah ke otot-otot jantung, oleh karena pembuluh-pembuluh darah yang biasanya mengalirkan darah ke otot-otot jantung tersebut tersumbat atau mengeras, entah oleh karena lemak dan kolesterol, ataupun oleh karena zat-zat kimia seperti penggunaan obat yang berlebihan yang mengandung Phenol Propano Alanin (ppa) yang banyak ditemui dalam obat-obat seperti Decolgen, dan nikotin.
B.      Klasifikasi atau Jenis-Jenis Penyakit Jantung
·         Penyakit jantung koroner : penyakit pembuluh darah yang menyuplai jantung.
·         Penyakit serebrovaskuler : penyakit pembuluh darah yang menyupali otak.
·         Penyakit arteri perifer : penyakit pembuluh darah yang menyuplai tangan dan kaki.
·         Penyakit jantung rematik : gangguan pada otot jantung dan katup jantung akibat demam rematik, yang disebabkan oleh bakteri streptokokus.
·         Penyakit jantung bawaan : kelainan struktur jantung yang sudah ada saat lahir.
·         Deep vein thrombosis danpulmonary embolism: bekuan darah di pembuluh darah kaki, yang dapat bergerak ke jantung dan paru-paru.

C.    Penyebab Timbulnya Penyakit Jantung
Serangan jantung dan stroke biasanya trjadi akut dan terutama disebabkan oleh penyumbatan yang mencegah darah mengalir ke jantung atau otak. Alasan yang paling umum adalah terjadinya penumpukan deposit lemak pada dinding dalam pembuluh darah. Stroke dapat disebabkan oleh pendarahan dari pembuluh darah di otak atau oleh karena adanya bekuan darah.
·       Penyakit jantung koroner
Hal ini disebabkan karena adanya penyumbatan pembuluh darah yang memasok darah beroksigen ke miokardium. Penyumbatan ini terutama disebabkan oleh plak ateromatosa yang melapisi dinding bagian dalam pembuluh darah.
·       Penyakit otot jantung (kardiomiopati)
Hal ini disebabkan karena penurunan fungsi miokardium atau otot jantung
·       Kardiovaskuler
Penyakit jantung yang merujuk pada penyakit tertentu yang mempengaruhi sistem pembuluh darah yang kompleks. Penelitian mengungkapkan bahwa sementara sebagian besar wanita menderita penyakit jantung yang mempengaruhi sistem pembuluh darah, sedangkan pria menderita implikasi dalam otot jantung.
·       Penyakit Jantung Iskemik
Tanda-tanda dan gejala termasuk nyeri didaerah dada tengah dan lengan kiri, dada mengencang, berkeringat dan penebalan tendon achilles.
·       Gagal jantung
Gejalanya meliputi sesak napas, pembengkakan jantung dan kelainan dalam fungsi jantung.
·       Penyakit katup jantung
Gejalanya termasuk kelelahan, jantung berdebar, nyeri dada, batuk, sesak napas dan kaki bengkak.

D.   Gejala Penyakit Jantung
·  Penyakit jantung koroner
Gejalanya meliputi nyeri dada, pembakaran di dalam rongga dada, bahu kiri terasa tidak enak termasuk lengan dan punggung, sesak napas, keringat dingin, gangguan pencernaan, mual, dan detak jantung tidak teratur. Pada wanita biasanya akan terasa terbakar di perut bagian atas dan dirasakan bersama dengan tanda-tanda lain.
·  Penyakit otot jantung (kardiomiopati)
Gejalanya mencakup sesak napas, jantung berdebar-debar, pusing, mudah lelah, irama jantung yang tidak normal, pembengkakan pada kaki, aritmia. Berbagai jenis termasuk kardiomiopati alkohol, penyakit jantung bawaan, kardiomiopati iskemik, hipertensi kardiomiopati, kardiomiopati hipertrofik.
·  Kardiovaskuler
Gejala berupa nyeri pada bagian dada tengah, nyeri pada bahu atau lengan, berkeringat, mual, tiba-tiba kehilangan penglihatan, sakit kepala parah.
·  Penyakit jantung iskemik
Penyakit ini dikarenakan pasokan oksigen yang kurang.
·  Penyakit katup jantung
Mempengaruhi katup jantung, trikuspid, pulmonic, mitral dan aorta.
·  Gagal jantung
Pada gagal jantung kongesif, kerusakan disebabkan karena gangguan fungsional jantung. Gagal jantung bisa berupa sistolik atau diastolik.
·  Penyakit jantung hipertensi
Hali ini disebabkan oleh peningkatan tekanan darah yang terlokalisasi, terkait dengan penyakit jantung koroner, kardiomiopati hipertensi dan aritmia jantung.
·  Penyakit jantung inflamasi
Hali ini disebabkan karena peradangan peda otot jantung atau jaringan disekitarnya. Penyakit ini menyebabkan peradangan ondocardium dan katup jantung, dan peradangan pada otot jantung.


4.4  Proses Penyembuhan Penyakit Jantung dengan Bersepeda
A. Manfaat Olahraga bagi Penderita Jantung
Dalam proses penyembuhan penderita penyakit jantung terdapat berbagai tahap atau cara yaitu edukasi, perencanaan dan pola makanan, olahraga dan obat-obatan. Disini peran olahraga untuk membakar kalori tubuh, sehingga deposit lemak terpakai untuk energi, sehingga dapat mengontrol tekanan darah dan kadar kolesterol dalam darah.
Dengan berolahraga para penderita dapat hidup seperti orang-orang sehat tanpa obat. Jika dengan berolahraga dapat menyembuhkan secara alamiah, dapat menurunkan gula darah, konsumsi obatnya pun dapat diminimalisir. Karena obat baru diberikan apabila penurunan kadarkolesterol dalam darah sukar sehingga dikhawatirkan timbul berbagai komplikasi.
Penderita penyakit jantung dengan berolahraga dapat menurunkan kadarkolesterol dalam darahnya sehingga tidak terjadi penyumbatan dalam pembulu darh yang menuju ke jantung. Bahkan si penderita dapat mengkonsumsi berbagai makanan, asalkan besoknya dia harus segera berolahraga untu membakar kalori yang telah masuk.
Bahkan dengan berolahraga dapat menurunkan resiko terkena penyakit atau komplikasi pada jantung. Karena resiko mengalami arterosklerosis (penyempitan pembuluh darah) dapat berkurang akibat timbunan kolestrol dalam darah juga akan dikurangi melalui olahraga.

B. Peran Bersepeda Bagi Penderita Penyakit Jantung
Jenis olahraga bagi penderita penyakit jantung dipilih dengan memiliki nilai aerobik tinggi, semacam jalan cepat, jogging, lari, senam aerobic, renang dan bersepeda.Jenis olahraga lainnya adalah tenis meja, bahkan sepakbola boleh dilakukan asal dengan perhatian ekstra. Jadi olahraga tersebut berperan dalam proses penyembuhan penyakit jantung dan menjaga kesehtan jantung. Salah satu alternatif olahraganya adalah bersepeda.
Pada dasarnya bersepeda bermanfaat bagi semua orang tak terkeculi penderita Penyakit Jantung. Namun sebelum melakukan olahraga bersepeda, FID (Frekuensi, intensitas dan durasi) perlu diperhatikan, walau pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan yang diterapkan dengan orang sehat.
C.Prinsip Bersepeda bagi Penderita Penyakit Jantung
Sebelum melakukan olahraga bersepeda ada baiknya mengikuti rangkaian prinsip bersepeda bagi penderita penyakit jantung agar kesehatan dan keseimbangan tubuh dapat tetap terjaga, serta tetap memperhatikan hal-hal yang akan berakibat terhadap tubuh kita. Berikut prinsip bersepeda bagi penderita penyakit jantung yang perlu diperhatikan :
(1)     Bersepeda dan Teknik Latihan
Tips Bersepeda Lebih Baik dan Lebih Cepat
§ Latihan Ketahanan Kardiovaskular
Pesepeda jarak jauh sangat membutuhkan latihan ketahanan kardio karena berkaitan dengan kemampuan menjaga energi dan performa otot selama berjam-jam bersepeda. Beberapa jenis latihan yang dimaksud adalah Long Slow Distance Training, Pace/Tempo Training, Interval Training, Circuit Training, dan Fartlek Training.
§ Latihan Kekuatan Sprint
Anda pasti sering melihat para atlet sepeda memacu sepeda dengan kecepatan tinggi saat menjelang finish padahal sebelumnya kecepatan mereka sedang. Kemampuan tersebut memerlukan program latihan yang menghentak otot (Explosive exercise) untuk meningkatkan tenaga saat sprint mendadak. Jenis latihan yang disarankan adalah Squat dan Stair running (naik turun tangga).
§ Karbohidrat Kompleks Dan Minuman Isotonik
Sebelum pertandingan, para atlet sepeda profesional mengkonsumsi karbohidrat kompleks yang lepas berkala untuk menjaga energi mereka tetap stabil dan menkonsumsi minuman berisotonik saat pertandingan untuk mensuplai cairan tubuh yang hilang akibat banyak berkeringat.
§ Tingkatkan Tenaga & Stamina Serta Cegah Tubuh Anda Dari Dehidrasi
§ Pastikan Jenis Sepeda Anda Sudah Tepat
Memilih sepeda yang cocok bagi Anda sangat penting untuk kenyamanan dan efisiensi bersepeda. Jika Anda merasakan sakit leher, punggung, lutut, atau mati rasa pada tangan atau kaki, maka bisa jadi sepeda atau komponen sepeda tidak cocok bagi Anda. Memilih sepeda yang tepat dapat meningkatkan efisiensi mengayuh dan aerodinamika sehingga membuat Anda mampu bersepeda lebih cepat.
§ Jangan Lupakan Peregangan
Bersepeda melibatkan pergerakan berulang yang membutuhkan kelenturan dan keseimbangan otot yang prima. Karena itu peregangan otot sebelum bersepeda sangatlah penting. Pesepeda umumnya mengalami tegang otot hamstrings, hip flexors dan chest jika tidak melakukan peregangan sebelumnya.
§ Latih Keterampilan Mengendalikan Bersepeda
Para atlet sepeda sangat ahli dalam mengendalikan sepedanya. Mereka bisa melaju dengan halus di tikungan, stabil saat turunan, dan selalu waspada akan berbagai kondisi jalan. Mereka bersepeda dengan perkiraan dan patuh terhadap aturan di jalan.
§ Istirahat Yang Cukup
Seorang atlet sepeda profesional sekalipun akan bersitirahat yang cukup untuk pemulihan kembali kondisi tubuh. Peregangan, pemijatan, dan tidur adalah bagian penting untuk pemulihan tubuh. Perhatikan tanda-tanda awal tubuh Anda dan segeralah beristirahat sebelum overtraining.
§ Cross Training Saat Off Season
Latihan yang sama setiap hari dapat menyebabkan kondisi letih, stagnan, dan bosan. Jika bersepeda adalah olahraga utama Anda, melakukan berbagai jenis olahraga dan latihan lain saat off season sangatlah penting untuk menjaga kelenturan dan kelenturan otot, serta mencegah berulangnya cedera.

(2)     Bersepeda dan Program Latihan
Program latihan yang dianjurkan bagi penderita DM untuk meningkatkan kesegaran jasmani adalah sebagai berikut :
Latihan bersepeda dibagi dalam beberapa macam zona, dari intensitas terendah sampai dengan tertinggi. Setiap zona mewakili jenis latihan yang meminta anda untuk mengendarai sepeda selama jangka waktu tertentu dalam kisaran presentase tertentu dari denyut jantung maksimal anda. Dalam setiap zona, latihan pertama adalah yang paling ringan, dan latihan terakhir adalah yang paling berat. Meskipun zona-zona dan latihan-latihan tersebut tingkat kesulitannya semakin meningkat, menu ini tidak didisain untuk membawa anda dari satu zona ke yang lain seiring dengan kebugaran anda yang meningkat. Menu ini lebih merupakan variasi latihan bersepeda yang akan menghilangkan kejenuhan, program latihan yang kaku.
Karena intensitas setiap latihan didasarkan pada presentase detak jantung maksimum anda yang berlangsung dalam periode walam waktu tertentu. Zona intensitas rendah menghendaki pengendaraan sepeda dalam waktu singkat, relatif mudah dan pada medan yang sebagian besar datar. Sedang zona intensitas tinggi memperkenalkan pendakian tanjakan, bersepeda cepat, dan latihan interval (suatu cara meningkatkan kebugaran anda secara lebihh cepat dengan bersepeda secara intensif dalam waktu yang singkat. Beristirahat. Kemudian mengulangi latihan.
Setiap latihan mengandung paparan yang lengkap tentang bagaimana harus memulai, termasuk pemanasan, peregangan otot-otot, jenis medan yang harus dilalui, seberapa kuat dan sering kayuhan pedal dalam RPM (putaran per menit), jarak, dan jumlah kalori yang anda habiskan. Namun, hal terpenting yang terkandung dalam setiap latihan adalah presentase kecepatan denyut jantung maksimal yang perlu dipertahankan.
Kecepatan denyut jantung tidak lepas dari jarak tempuh, waktu yang digunakan atau muatan kerja fisik menunjukkan muatan pada sistem kardiovaskuler anda. Artinya denyut jantung memberikan informasi fisiologis secara terpadu dan menunjukkan kondisi anda secara global dengan angka yang jelas.

(3) Bersepeda dan Porsi Latihan
Porsi latihan harus ditentukan supaya maksud dan tujuan latihan oleh penderita penyakit jantung memberikan manfaat yang baik. Latihan yang berlebihan akanmerugikan kesehatan, begitu pula latihan yang terlalu sedikit juga tidak memberikan hasil yang maksimal. Karena tidak semua penderita penyakit jantung mengerti susunan program latihan yang tepat. Kita harus pada setiap waktu sadar akan batas-batas kemampuan kita, keadaan cuaca, kesibukan sehari-hari, keadaan kesehatan, semuanya menentukan porsi latihannya. Terutama penderita harus memperhatikan kadarkolesterol dalam darah pada tubuhnya.
(3.a) Intensitas Latihan
Intensitas latihan dapat dinilai melalui :
·       Target nadi
Penderita dapat menghitung denyut nadi maksimal yang harus dicapai selama latihan. Meskipun perhitungan ini agak kasar tapi dapat digunakan rumus denyut nadi maksimal= 220 – umur penderita.Denyut nadi yang harus dicapai antara 60 - 79 % adalah target nadi/zone latihan yang diperbolehkan. Bila lebih dari 79 %, maka dapat membahayakan kesehatan penderita, apabila nadi tidak mencapai target atau kurang dari 60 % kurang bermanfaat. Area latihan adalah interval nadi yang ditargetkan dicapai selama latihan/segera setelah latihan maksimum, yaitu antara 60 sampai 79 % dari denyut nadi maksimal. Sebagai contoh penderita DM tidak tergantung insulin umur 40 tahun, interval nadi yang diperbolehkan adalah 60 % kali (220 – 40) dan 79 % kali (220 - 40) dan hasilnya interval nadi antara 108 sampai dengan 142 permenit.Jadi area latihan antara 108 – 142 denyut nadi permenit.
·       Kadar gula darah
Sesudah latihan jasmani kadar gula darah 140 – 180 mg% pada usia lanjut dianggap cukup baik, sedang usia muda sampai 140 mg%.
·       Tekanan darah sebelum dan sesudah latihan
Sebelum latihan tekanan tidak melebihi 140 mmHg dan setelah latihan maksimal tidak lebih dari 180 mmHg.
(3.b) Durasi
Oleh karena latihan ini dianjurkan untuk penderita penyakit jantung, maka durasinya pun tidak bisa dipaksakan. Yang melakukan lah yang mengetahui bagaimana kondisi tubuhnya, seberapa kemampuan yang ia miliki untuk melakukan aktivitas bersepeda.
(3.c) Frekuensi
Frekuensi olahraga berkaitan erat dengan intensitas dan lamanya berolahraga. Menurut hasil penelitian, ternyata yang paling baik adalah 5 kali seminggu. Tiga kali seminngu sudah cukup baik, dengan catatan lama latihan harus diperpanjang 5 sampai 10 menit lagi. Jangan sampai 7 kali seminggu, karena tidak ada hari untuk istirahat, karena itu justru kurang baik untuk metabolisme tubuh.

Kriteria yang menentukan tempo, lamanya, serta frekuensi atau berapa kali kita harus bersepeda adalah :
-          Waktu yang terserdia dalam sehari atau seminggu
-          Terlatih atau belum
-          Usia
-          Kondisi fisik
Kalau kita mulai bersepeda, kita harus selalu mempertahankan bagaimana tubuh kita bereaksi.
F.       Bersepeda dan Cedera
Selain teknik, program dan porsi latihan cedera pada penderita penyakit jantung juga perlu diperhatikan untuk antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Dalam hal pencegahan cidera perlu dilakukan langkah-langkah berikut ini :
-   Pakaian yang tepat dan cukup
-   Ingat akan pemanasan serta pemulihan suhu setelah selesai
-   Program bersepeda harus disusun bertahap
-   Ikuti selalu tempo kita sendiri, dan jangan menganggap tempo orang lain sebagai yang diharuskan
-   Lakukan control medis sebelum mulai, dan kemudian ulangi pada waktu-waktu tertentu
-   Perhatikan pola makanan yang baik

G.     Nasihat Singkat Tentang Bersepeda bagi Penderita Penyakit Jantung
·       Program bersepeda hendaknya disusun secara bertahap. Dengan tempoyang baik yaitu yang memungkinkan anda untuk bernapas dengan tenang dan disesuaikan dengan denyut jantung.
·       Latihan yang disisipkan dalam program bersepeda tidak boleh dilaksanakn dengan paksa.
·       Control secara teratur denyut nadi Anda
·       Pengendara harus minum air dam mineral ketika bersepeda dan sesudahnya. Untuk mengganti kalori yang dikeluarkan.
·       Latihan dilakukan secara bertahap, intensif dan teratur. Disesuaikan dengan kondisi daya tahan tubuh. Tidak melakukan latihan yang bersifat berlebihan, overdossis yang mengakibatkan kelelahan yang sangat.
·       Jarak tempuh yang disarankan untuk olahraga yang bersifat kebugaran adalah dibawah 20 kilometer, dianjurkan untuk latihan rutin untuk menjaga stamina sejauh 15 km saja dan dilakukan tidak lebih dari 3 kali seminggu
·       Pemanasan mutlak dilakukan sebelum melakukan aktivitas bersepeda.
·       Jarak tempuh yang dilakukan untuk berolah raga yang ideal antara 40 km sekali jalan. Untuk mereka yang berusia 40 tahun ke atas, jarak tersebut idealnya ditempuh dengan kecepatan antara 22 - 27 km/jam. Bagi yg muda bisa lebih cepat lagi.
·       Kondisi tubuh harus dalam keadaan fit saat bersepeda, tidur yg cukup sebelumnya.
·       Posisi sadel harus lebih tinggi diatas kemudi sehingga ketika lengan memegang kemudi, otot tidak terlalu tegang dan bisa bergerak dengan leluasa.
·       Kaki bisa direntangkan lurus, sehingga telapak kaki menyentuh pedal dalam posisi rata.
·       Gunakan ujung kaki sebagai tumpuan untuk mendapatkan tenaga yang maksimum.
·       Kepala harus tegak ke depan sehingga dapat melihat ke arah depan dengan baik.
·       Gunakan alat alat pengaman pada saat berkendara seperti helm dan lain-lain.


























BAB V
PENUTUP
5.1 SIMPULAN
Berdasarkan pengolahan dan analisis data pada pembahasan pada bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa bersepeda sebagai aktivitas aerobik memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh manusia. Selain untuk memelihara kebugaran jasamani, aktivitas ini juga dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit salah satunya jantung.
Penyakit jantung adalah penyakit yang diakibatkan kadar kolesterol dalam darah yang tidak seimbang antara HDL dan LDL. Sehingga terjadi penimbunan kolesterol dalam darah yang dapat mengakibatkan penyempitan dan penyumbatan pembuluh darah yang menuju ke jantung. Disini peran bersepeda untuk mengontrol tekanan darah dan kadar kolesterol dalam darah untuk penyembuhan penyakit jantung.
5.2 SARAN
Dari gambaran hasil pembahasan dan kesimpulan yang telah diungkapkan, maka penulis menyarankan agar penderita penyakit jantung memperhatikan prinsip bersepeda bagi penderita sebelum melakukan olahraga bersepeda. Dalam prinsipnya ada berbagai hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan latihan-latihan bersepeda untuk penyembuhan ini. Prinsip ini melalui teknik latihan, program latihan, serta porsi latihan yang terdiri dari intensitas, durasi dan frekuensi latihan. Selain aspek-aspek tersebut pencegahan cidera serta nasihat-nasihat sebelum melakukan olahraga bersepeda juga perlu diperhatikan untuk kelancaran olahraga dalam proses penyembuhan penyakit jantung.

DAFTAR PUSTAKA

Brick, lynne. 2002. Bugar dengan senam aerobic. Jakarta: PT Raja Grafindo
Dr. Giam, CK. Dr. KC Teh. 1993. Ilmu Kedokteran Olahraga.                 Jakarta: Binarupa Aksara
Drs. Hairy, junusul MS. 1989. fisiologi olahraga jilid 1. Jakarta: Departemen Pendidikan danKebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan
Dr. Panil, Zulbadar. 2004. Memahami Teori dan Praktik Biokimia
                Dasar Medis. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
http://aeerobik.blogspot.com/2011/11/definisi-aerobik.html [online]                       
Sumosardjuno, sadoso.1994. Pengetahuan Praktis kesehatan dalam olahraga 2.Jakarta: PT Gramedia
Sumosardjuno, sadoso. 1996. Sehat & bugar gerak praktis berolahraga yang benar. Jakarta:  PT Gramedia 1996

1 komentar: