Kamis, 22 September 2016

PENGGUNAAN BUSINESS MODEL CANVAS SEBAGAI DASAR UNTUK MENCIPTAKAN ALTERNATIF STRATEGI BISNIS DAN KELAYAKAN USAHA

Nama   : Augy Ladyana Firstyanto
NIM    : 14080694055
Kelas   : S1 Akuntansi 2014 A
Matakuliah      : Kewirausahaan, resume jurnal BMC




PENGGUNAAN BUSINESS MODEL CANVAS SEBAGAI DASAR
UNTUK MENCIPTAKAN ALTERNATIF STRATEGI BISNIS DAN
KELAYAKAN USAHA
oleh
Wisnu Sakti Dewobroto
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Trisakti

1. PENDAHULUAN1
Setiap bisnis baru atau pengembangan bisnis membutuhkan penanaman modal yang disesuaikan dengan tujuan bisnis dan bentuk badan bisnisnya. Salah satu tujuan didirikannya bisnis adalah mencari laba/keuntungan, dalam arti seluruh aktivitas ditujukan untuk mencari keuntungan. Tujuan lain bersifat sosial untuk membantu masyarakat dalam menyediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Ada juga yang didirikan dengan tujuan untuk kedua duanya, artinya disamping memperoleh keuntungan juga memberikan layanan sosial. Dalam prakteknya bisnis sosial juga perlu mencari keuntungan sehingga mampu untuk membiayai bisnisnya sendiri sehingga tidak bergantung pada donatur (Kasmir dan Jakfar, 2005).
Bagi bisnis yang didirikan untuk tujuan maksimalisasi laba yang paling penting dipikirkan berapa lama pengembalian dana yang ditanam di bisnis tersebut agar segera kembali. Sehingga sebelum bisnis dijalankan terlebih dahulu perlu dihitung apakah bisnis yang akan dijalankan benar-benar dapat mengembalikan uang yang diinvestasikan dalam bisnis tersebut dalam jangka waktu tertentu dan dapat memberikan laba finansial lainnya seperti yang diharapkan. Selain itu juga bisa memberi manfaat bagi karyawan/anggota organisasi yang bekerja pada bisnis tersebut, dan masyarakat sekitar.

2. METODE PENELITIAN
Business Model Canvas
Business Model Canvas adalah sebuah model bisnis gambaran logis mengenai bagaimana sebuah organisasi menciptakan, menghantarkan dan menangkap sebuah nilai (Osterwalder, 2010). Canvas ini membagi business model menjadi 9 buah komponen utama, kemudian dipisahkan lagi menjadi komponen kanan (sisi kreatif) dan kiri (sisi logik). Persis seperti otak manusia. Ke sembilan komponen yang ada tersebut adalah sebagai berikut : Customer Segment, Customer Relationship, Customer Channel, Revenue Structure, Value Proposition, Key Activities, Key Resource, Cost Structure, dan Key Partners.
1.      Customer Segment (CS) yaitu menentukan segmen target customer dari bisnis yang akan dikembangkan. Posisikan diri pada sisi customer untuk memperhatikan apa yang dilihat, didengar, dipikirkan dan dilakukan, menjadi keinginan, tujuan, rasa takut, dan  harapan.
2.      Value Proposition (VP) yaitu memperkirakan kebutuhan customer yang sudah diidentifikasi pada customersegment. Berdasarkan kebutuhan itu, selanjutnya dapat didefinisikan value (nilai) apa yang akan diberikan agar mampu memenuhi kebutuhan customer. Value yang diberikan itu akan menjadi nilai inti dari kegiatan bisnis.
3.      Customer Relationship (CR) yaitu mendefinisikan hubungan antara perusahaan dan customer. Macam-macam jenis hubungan mulai dari memberikan bantuan personal perorangan kepada setiap customer, dengan memanfaatkan komunitas, atau bahkan berupa ‘selfservice’, yaitu tidak berhubungan langsung dengan customer.
4.      Channel (CH) yaitu cara untuk mencapai customer. Channel ini adalah jalur antara perusahaan dengan customer, bagaimana delivery dari value yang diberikan akan mampu mencapai customer dengan baik.
5.      Revenue Stream (RS) yaitu representasi dari jalur penerimaan uang yang akan diterima dari setiap customer segment. Definisikan cara tertentu untuk menghasilkan revenue dari setiap customer segment.
6.      Key Resource (KR) adalah Sumber Daya Utama yang menjelaskan mengenai asset terpenting yang diperlukan dalam membuat model bisnis kerja.Setiap model bisnis memerlukan Sumber Daya Utama. Sumber Daya Utama akan memungkinkan perusahaan untuk membuat dan melebihi Proposisi Nilai, mencapai pasar, memelihara hubungan dengan Segmen Pelanggan, dan memperoleh pendapatan.
7.      Key Activities (KA) adalah Kegiatan Utama yang menjelaskan hal terpenting yaitu perusahaan harus membuat model bisnis. Setiap model bisnis dibuat untuk sejumlah Kegiatan Utama. Hal ini merupakan tindakan yang paling penting bagi perusahaan sehingga harus maksimal untuk dapat menghasilkan operasi yang berhasil. Seperti Kunci Sumber Daya, diwajibkan untuk membuat dan melebihi Proposisi Nilai, Pencapaian pasar,mempertahankan Hubungan Pelanggan,dan pendapatan yang diperoleh, seperti Kunci Sumber Daya, kegiatan tergantung pada jenis model bisnis. Untuk perangkat lunak pembuat Microsoft, kegiatan utama meliputi pengembangan perangkat lunak. Untuk produsen PC Dell, kegiatan utama meliputi rantai pasokan manajemen. Untuk konsultasi McKinsey, kegiatan utama meliputi pemecahan masalah.
8.      Key Partners (KP) adalah Kunci Kemitraan yang menjelaskan jaringan pemasok dan mitra yang membuat pekerjaan model bisnis. Perusahaan menjalin kemitraan untuk banyak alasan, dan kemitraan menjadi landasan model bisnis.Perusahaan  membentuk aliansi untuk mengoptimalkan model bisnisnya, mengurangi resiko, atau memperoleh sumber daya. Ada empat jenis kemitraan:
·         Strategi aliansi antara non-pesaing
·         Strategi kemitraan antara pesaing (Coopetition)
·         Usaha bersama: usaha untuk mengembangkan bisnis baru
·         Hubungan Pembeli-Pemasok untuk menjamin pasokan yang dapat diandalkan
9.      Cost Structure adalah  Struktur Biaya yang menggambarkan semua biaya yang dikeluarkan dalam mengoperasikan model bisnis ini. Blok bangunan ini menjelaskan biaya yang paling besar terjadi antara biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk dapat menghasilkan Value Proposition yang ditujukan pada Customer Segments sehingga didapat Revenue Stream. Biaya tersebut dapat dihitung relatif mudah setelah mendefinisikan Sumber Daya Utama, Kegiatan Utama, dan Kunci Kemitraan.

Analisis SWOT
         Menutut Prentice Hall (2009:65), Analisis SWOT menyediakan informasi yang berguna untuk menyesuaikan sumber daya dan kemampuan untuk kompetitif di mana organisasi beroperasi. Model dapat digunakan sebagai alat untuk merancang dan memilih strategi, dan sama-sama berlaku dalam setiap situasi pengambilan keputusan, asalkan tujuan yang diinginkan telah jelas didefinisikan.  Sedangkan Richard L. Daft (2010:254) menegaskan bahwa “analisis SWOT adalah mencangkup upaya-upaya untuk mengenali kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang menentukan kinerja perusahaan”.
         Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa analisis SWOT merupakan alat bantu oraganisasi atau perusahaan untuk merancang dan memilih strategi berdasarkan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang di terjadi disuatu organisasi atau perusahaan.
Analisis SWOT terdiri dari 4 elemen, yakni Kelebihan (Strength), Kelemahan (Weakness), Peluang (Opportunity) dan Ancaman (Threat). Jika diklasifikasi menurut sisi bagian perusahaan maka Kelebihan (Strength) dan Kelemahan (Weakness) merupakan elemen yang digunakan untuk menganalisa internal perusahaan sedangkan Peluang (Opportunity) dan Ancaman (Threat) digunakan untuk menganalisa kondisi eksternal perusahaan.
Seiring dengan perkembangan waktu analisis SWOT mulai di tinggalkan dan beralih ke analisis TOWS, yang membedakan analisis SWOT dan analisis TOWS adalah analisis TOWS merupakan analisis diawali dari mengeksplorasi pemikiran akan hal-hal yang akan datang atau hal yang lebih dinamis yaitu dari faktor eksternal terlebih dahulu baru diikuti dengan faktor internal, cara ini diyakini akan menghasilkan analisa yang lebih bisa memanfaatkan peluang dan dapat mengantisipasi segala ancaman yang akan datang, dengan kata lain Analisis TOWS lebih Visioner dari pada Analisis SWOT.
Perubahan akan Key Resources akan merubah kegiatan Key Activities kearah yang lebih baik dengan dukungan manajemen. Perubahan element dalam model bisnis ini diharpakn dapat memacu perubahan kerah positif sehingga dapat memberikan profit bagi perusahaan.  Secara otomatis dengan adanya perubahan dalam element model bisnis makan dibutuhkan tambahan dana atau investasi tambahan agar dapat terlaksana dengan maksimal. Agar dapat memperoleh hasil yang maksimal, maka evaluasi dan controling harus dilakukan setiap bulannya.

Proyeksi Analisis Finansial
Analisis proyeksi finansial ini merupakan tahap yang sangat penting yang menentukan kelayakan suatu bisnis (Ferreirra, 2012). Elemen yang dibutuhkan untuk membuat proyeksi analisis finansial adalah :
·         Revenue Stream : pendapatan utama dan pendapatan lainnya.
·         Cost Structure : biaya produksi, biaya marketing, biaya pengembangan dan riset, biaya administrasi dan pajak. Analisis finansial adalah hal yang menyangkut perkiraan biaya investasi, perkiraan biaya operasi dan pemeliharaan, kebutuhan modal kerja, sumber pembiayaan, perkiraan pendapatan, perhitungan kriteria investasi. Selain itu, juga ditampilkan perhitungan break event point serta payback period, proyeksi laba rugi, proyeksi aliran kas dan dampak proyek terhadap perekonomian masyarakat secara keseluruhan.
Penelitian ini dibagi menjadi dua sub kajian, yaitu kajian pertama untuk mengetahui skema garis besar strategi perusahaan dengan memetakan bisnis salon mobil dalam Business Model Canvas. Kajian kedua adalah melihat kelayakan bisnis dari sisi finansial yang akan menganalisa area revenue stream (pendapatan) dan cost structure (biaya) pada Business Model Canvas yang telah dibuat.

3. KESIMPULAN
Dengan Business Model Canvas dapat disimpukan bahwa terdapat 9 area yang harus menjadi fokus strategi suatu bisnis. Untuk melakukan seluruh kegiatan yang berorientasi pada value yang diciptakan untuk konsumen potensial harus mengutamakan key resources pada sumber daya manusia yang professional dan juga penggunaan peralatan dan bahan baku yang berkualitas Sebagai penggerak meningkatnya performa perusahaan, partnership juga merupakan hal yang penting, selain menjalin kerja sama dengan supplier bahan baku untuk mendapatkan harga special dan menekan biaya produksi, bank dan penyedia kartu kredit.
Berdasarkan penelitian ini dapat dilihat bahwa Business Model Canvas dapat menjadi tools yang sederhana guna menghasilkan alternatif strategi perusahaan yang berujung pada kelayakan finansial. Namun penelitan berikutnya perlu dilakukan untuk membuat output dari Business Model Canvas lebih reliable untuk digunakan sebagai pengambil keputusan kelayakan usaha. Beberapa faktor yang sebaiknya ditambahkan dalam analisa finansial adalah EBIDTA, Gross Margin, Break Event Point,Quantity Critical Point, Security Margin dan Sales Cost Cooficient. Dengan membandingkan revenue stream dan cost structure dan menganalisa pay back periode dapat dilakukan keputusan kelayakan dari usaha.
Perubahan lingkungan eksternal tidak bisa dicegah, maka perlu dilakukan perubahan target pada Customer segments dengan melihat peluang perubahan teknologi dan pemanfatan sumber daya yang dimiliki. Benarlah leluhur cina mengatakan bahwa “dibalik krisis tersimpan peluang, dan bahwa daripada mengutuk kegelapan lebih baik menyalakan lilin”, intinya bisnis ini masih bisa terus berjalan.


Daftar Pustaka

Ferreira, Diogo. 2012. Financial Projection Based on Business Model Canvas. Computer and Engineering, Lisboa University.
Hartanto, Eko. 2010. Technopreneurship, aspek-aspek penting dalam bisnis berbasis teknologi. PT. Elex Media Komputindo. 2010.
Kasmir dan Jakfar. 2006. Studi Kelayakan Bisnis. Kencana, Jakarta.
Osterwalder, Alexander dan Yves Pigneur. 2010. Business Model Generation. John Willey & Sons, Hoboken – NJ.
Triaji, Sabrang. 2011. Studi Kelayakan Bisnis Pada Salon Mobil PT. 21 DUA SATU, Tugas Akhir Strata Jakarta. Jurusan Teknik Industri FTI Universitas Trisakti.
Majalah MOTOR 2000. Tatkala Mobil Juga Butuh Tampil Cantik http://www.autoglym.co.id/klippi ng/19970619-mobil_juga_butuh_tampil_cantik.php [Accessed 25 Maret 2013].
Surat Kabar Surabaya Post. Bisnis Salon Mobil Berkilau (update 12 Nopember 1997). http://www.autoglym.co.id/klipping/19971112-bisnis_salon_mobil_berkilau.php [Accessed 25 Maret 2013]

Modul Studi Kelayakan Bisnis pada Hotel dan Jasa Pariwisata. http://ebookbrowse.com/downloadmodul-studi-kelayakan-bisnis-padahotel-dan-jasa-pariwisata-pdfd159048549 [Accessed 27 Maret 2013]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar