Nama : Augy Ladyana Firstyanto
NIM : 14080694055
Kelas : S1 Akuntansi 2014 A
Matakuliah : Kewirausahaan, resume jurnal BMC
PENGGUNAAN
BUSINESS MODEL CANVAS SEBAGAI DASAR
UNTUK
MENCIPTAKAN ALTERNATIF STRATEGI BISNIS DAN
KELAYAKAN USAHA
oleh
Wisnu Sakti Dewobroto
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi
Industri, Universitas Trisakti
1. PENDAHULUAN1
Setiap
bisnis baru atau pengembangan bisnis membutuhkan penanaman modal yang disesuaikan
dengan tujuan bisnis dan bentuk badan bisnisnya. Salah satu tujuan didirikannya
bisnis adalah mencari laba/keuntungan, dalam arti seluruh aktivitas ditujukan
untuk mencari keuntungan. Tujuan lain bersifat sosial untuk membantu masyarakat
dalam menyediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Ada juga yang didirikan
dengan tujuan untuk kedua duanya, artinya disamping memperoleh keuntungan juga
memberikan layanan sosial. Dalam prakteknya bisnis sosial juga perlu mencari
keuntungan sehingga mampu untuk membiayai bisnisnya sendiri sehingga tidak bergantung
pada donatur (Kasmir dan Jakfar, 2005).
Bagi bisnis yang
didirikan untuk tujuan maksimalisasi laba yang paling penting dipikirkan berapa
lama pengembalian dana yang ditanam di bisnis tersebut agar segera kembali.
Sehingga sebelum bisnis dijalankan terlebih dahulu perlu dihitung apakah bisnis
yang akan dijalankan benar-benar dapat mengembalikan uang yang diinvestasikan
dalam bisnis tersebut dalam jangka waktu tertentu dan dapat memberikan laba
finansial lainnya seperti yang diharapkan. Selain itu juga bisa memberi manfaat
bagi karyawan/anggota organisasi yang bekerja pada bisnis tersebut, dan
masyarakat sekitar.
2. METODE
PENELITIAN
Business
Model Canvas
Business Model Canvas adalah
sebuah model bisnis gambaran logis mengenai bagaimana sebuah organisasi
menciptakan, menghantarkan dan menangkap sebuah nilai (Osterwalder, 2010). Canvas
ini membagi business model menjadi 9 buah komponen utama, kemudian
dipisahkan lagi menjadi komponen kanan (sisi kreatif) dan kiri (sisi logik).
Persis seperti otak manusia. Ke sembilan komponen yang ada tersebut adalah
sebagai berikut : Customer Segment, Customer Relationship, Customer Channel,
Revenue Structure, Value Proposition, Key Activities, Key
Resource, Cost Structure, dan Key Partners.
1.
Customer Segment (CS)
yaitu menentukan segmen target customer dari bisnis yang akan dikembangkan.
Posisikan diri pada sisi customer untuk
memperhatikan apa yang dilihat, didengar, dipikirkan dan dilakukan, menjadi
keinginan, tujuan, rasa takut, dan
harapan.
2.
Value Proposition (VP)
yaitu memperkirakan kebutuhan customer
yang sudah diidentifikasi pada customersegment.
Berdasarkan kebutuhan itu, selanjutnya dapat didefinisikan value (nilai) apa yang akan diberikan
agar mampu memenuhi kebutuhan customer.
Value yang diberikan itu akan
menjadi nilai inti dari kegiatan bisnis.
3.
Customer Relationship (CR)
yaitu mendefinisikan hubungan antara perusahaan dan customer. Macam-macam jenis hubungan mulai dari memberikan
bantuan personal perorangan kepada setiap customer, dengan memanfaatkan komunitas, atau bahkan berupa ‘selfservice’, yaitu tidak berhubungan
langsung dengan customer.
4.
Channel (CH)
yaitu cara untuk mencapai customer.
Channel ini adalah jalur antara
perusahaan dengan customer,
bagaimana delivery dari value yang diberikan akan mampu
mencapai customer dengan baik.
5.
Revenue Stream (RS)
yaitu representasi dari jalur penerimaan uang yang akan diterima dari setiap customer segment. Definisikan cara
tertentu untuk menghasilkan revenue dari
setiap customer segment.
6.
Key Resource (KR)
adalah Sumber Daya Utama yang menjelaskan mengenai asset terpenting yang
diperlukan dalam membuat model bisnis kerja.Setiap model bisnis memerlukan
Sumber Daya Utama. Sumber Daya Utama akan memungkinkan perusahaan untuk membuat
dan melebihi Proposisi Nilai, mencapai pasar, memelihara hubungan dengan Segmen
Pelanggan, dan memperoleh pendapatan.
7.
Key Activities (KA)
adalah Kegiatan Utama yang menjelaskan hal terpenting yaitu perusahaan harus
membuat model bisnis. Setiap model bisnis dibuat untuk sejumlah Kegiatan Utama.
Hal ini merupakan tindakan yang paling penting bagi perusahaan sehingga harus
maksimal untuk dapat menghasilkan operasi yang berhasil. Seperti Kunci Sumber
Daya, diwajibkan untuk membuat dan melebihi Proposisi Nilai, Pencapaian
pasar,mempertahankan Hubungan Pelanggan,dan pendapatan yang diperoleh, seperti
Kunci Sumber Daya, kegiatan tergantung pada jenis model bisnis. Untuk perangkat
lunak pembuat Microsoft, kegiatan
utama meliputi pengembangan perangkat lunak. Untuk produsen PC Dell, kegiatan utama meliputi
rantai pasokan manajemen. Untuk konsultasi McKinsey, kegiatan utama meliputi pemecahan masalah.
8.
Key
Partners (KP) adalah Kunci Kemitraan yang menjelaskan jaringan pemasok
dan mitra yang membuat pekerjaan model bisnis. Perusahaan menjalin kemitraan
untuk banyak alasan, dan kemitraan menjadi landasan model bisnis.Perusahaan membentuk aliansi untuk mengoptimalkan model
bisnisnya, mengurangi resiko, atau memperoleh sumber daya. Ada empat jenis
kemitraan:
·
Strategi aliansi antara non-pesaing
·
Strategi kemitraan antara pesaing (Coopetition)
·
Usaha bersama: usaha untuk mengembangkan
bisnis baru
·
Hubungan Pembeli-Pemasok untuk menjamin
pasokan yang dapat diandalkan
9.
Cost Structure adalah Struktur Biaya yang menggambarkan semua biaya
yang dikeluarkan dalam mengoperasikan model bisnis ini. Blok bangunan ini
menjelaskan biaya yang paling besar terjadi antara biaya-biaya yang harus
dikeluarkan untuk dapat menghasilkan Value
Proposition yang ditujukan pada Customer
Segments sehingga didapat Revenue
Stream. Biaya tersebut dapat dihitung relatif mudah setelah
mendefinisikan Sumber Daya Utama, Kegiatan Utama, dan Kunci Kemitraan.
Analisis SWOT
Menutut Prentice Hall (2009:65),
Analisis SWOT menyediakan informasi yang berguna untuk menyesuaikan sumber daya
dan kemampuan untuk kompetitif di mana organisasi beroperasi. Model dapat
digunakan sebagai alat untuk merancang dan memilih strategi, dan sama-sama
berlaku dalam setiap situasi pengambilan keputusan, asalkan tujuan yang
diinginkan telah jelas didefinisikan.
Sedangkan Richard L. Daft (2010:254) menegaskan bahwa “analisis SWOT
adalah mencangkup upaya-upaya untuk mengenali kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman yang menentukan kinerja perusahaan”.
Dari beberapa pendapat diatas dapat
disimpulkan bahwa analisis SWOT merupakan alat bantu oraganisasi atau
perusahaan untuk merancang dan memilih strategi berdasarkan kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman yang di terjadi disuatu organisasi atau
perusahaan.
Analisis
SWOT terdiri dari 4 elemen, yakni Kelebihan (Strength), Kelemahan (Weakness),
Peluang (Opportunity) dan Ancaman (Threat). Jika diklasifikasi menurut sisi
bagian perusahaan maka Kelebihan (Strength) dan Kelemahan (Weakness) merupakan
elemen yang digunakan untuk menganalisa internal perusahaan sedangkan Peluang
(Opportunity) dan Ancaman (Threat) digunakan untuk menganalisa kondisi
eksternal perusahaan.
Seiring
dengan perkembangan waktu analisis SWOT mulai di tinggalkan dan beralih ke
analisis TOWS, yang membedakan analisis SWOT dan analisis TOWS adalah analisis
TOWS merupakan analisis diawali dari mengeksplorasi pemikiran akan hal-hal yang
akan datang atau hal yang lebih dinamis yaitu dari faktor eksternal terlebih
dahulu baru diikuti dengan faktor internal, cara ini diyakini akan menghasilkan
analisa yang lebih bisa memanfaatkan peluang dan dapat mengantisipasi segala
ancaman yang akan datang, dengan kata lain Analisis TOWS lebih Visioner dari
pada Analisis SWOT.
Perubahan
akan Key Resources akan merubah kegiatan Key Activities kearah yang lebih baik
dengan dukungan manajemen. Perubahan element dalam model bisnis ini diharpakn
dapat memacu perubahan kerah positif sehingga dapat memberikan profit bagi
perusahaan. Secara
otomatis dengan adanya perubahan dalam element model bisnis makan dibutuhkan
tambahan dana atau investasi tambahan agar dapat terlaksana dengan maksimal.
Agar dapat memperoleh hasil yang maksimal, maka evaluasi dan controling harus
dilakukan setiap bulannya.
Proyeksi Analisis Finansial
Analisis
proyeksi finansial ini merupakan tahap yang sangat penting yang menentukan
kelayakan suatu bisnis (Ferreirra, 2012). Elemen yang dibutuhkan untuk membuat
proyeksi analisis finansial adalah :
·
Revenue Stream :
pendapatan utama dan pendapatan lainnya.
·
Cost Structure :
biaya produksi, biaya marketing, biaya pengembangan dan riset, biaya
administrasi dan pajak. Analisis finansial adalah hal yang menyangkut perkiraan
biaya investasi, perkiraan biaya operasi dan pemeliharaan, kebutuhan modal
kerja, sumber pembiayaan, perkiraan pendapatan, perhitungan kriteria investasi.
Selain itu, juga ditampilkan perhitungan break event point serta payback
period, proyeksi laba rugi, proyeksi aliran kas dan dampak proyek terhadap
perekonomian masyarakat secara keseluruhan.
Penelitian ini
dibagi menjadi dua sub kajian, yaitu kajian pertama untuk mengetahui skema
garis besar strategi perusahaan dengan memetakan bisnis salon mobil dalam Business Model Canvas. Kajian kedua
adalah melihat kelayakan bisnis dari sisi finansial yang akan menganalisa area revenue stream (pendapatan) dan cost structure (biaya) pada Business
Model Canvas yang telah
dibuat.
3.
KESIMPULAN
Dengan Business
Model Canvas dapat disimpukan bahwa terdapat 9 area yang harus menjadi fokus strategi
suatu bisnis. Untuk melakukan seluruh kegiatan yang berorientasi pada value
yang diciptakan untuk konsumen potensial harus mengutamakan key resources pada
sumber daya manusia yang professional dan juga penggunaan peralatan dan bahan
baku yang berkualitas Sebagai penggerak meningkatnya performa perusahaan,
partnership juga merupakan hal yang penting, selain menjalin kerja sama dengan
supplier bahan baku untuk mendapatkan harga special dan menekan biaya produksi,
bank dan penyedia kartu kredit.
Berdasarkan
penelitian ini dapat dilihat bahwa Business Model Canvas dapat menjadi tools
yang sederhana guna menghasilkan alternatif strategi perusahaan yang berujung pada
kelayakan finansial. Namun penelitan berikutnya perlu dilakukan untuk membuat
output dari Business Model Canvas lebih reliable untuk digunakan sebagai
pengambil keputusan kelayakan usaha. Beberapa faktor yang sebaiknya ditambahkan
dalam analisa finansial adalah EBIDTA, Gross Margin, Break Event Point,Quantity
Critical Point, Security Margin dan Sales Cost Cooficient. Dengan membandingkan
revenue stream dan cost structure dan menganalisa pay back periode dapat
dilakukan keputusan kelayakan dari usaha.
Perubahan lingkungan
eksternal tidak bisa dicegah, maka perlu dilakukan perubahan target pada
Customer segments dengan melihat peluang perubahan teknologi dan pemanfatan
sumber daya yang dimiliki. Benarlah leluhur cina mengatakan bahwa “dibalik
krisis tersimpan peluang, dan bahwa daripada mengutuk kegelapan lebih baik
menyalakan lilin”, intinya bisnis ini masih bisa terus berjalan.
Daftar Pustaka
Ferreira, Diogo. 2012. Financial
Projection Based on Business Model Canvas. Computer and Engineering, Lisboa
University.
Hartanto, Eko. 2010.
Technopreneurship, aspek-aspek penting dalam bisnis berbasis teknologi. PT.
Elex Media Komputindo. 2010.
Kasmir dan Jakfar.
2006. Studi Kelayakan Bisnis. Kencana, Jakarta.
Osterwalder, Alexander
dan Yves Pigneur. 2010. Business Model Generation. John Willey
& Sons, Hoboken – NJ.
Triaji,
Sabrang. 2011. Studi Kelayakan Bisnis Pada Salon Mobil PT. 21 DUA SATU, Tugas
Akhir Strata Jakarta. Jurusan Teknik Industri FTI Universitas Trisakti.
Majalah
MOTOR 2000. Tatkala Mobil Juga Butuh Tampil Cantik http://www.autoglym.co.id/klippi
ng/19970619-mobil_juga_butuh_tampil_cantik.php [Accessed
25 Maret 2013].
Surat Kabar
Surabaya Post. Bisnis Salon Mobil Berkilau (update 12 Nopember 1997). http://www.autoglym.co.id/klipping/19971112-bisnis_salon_mobil_berkilau.php [Accessed 25 Maret 2013]
Modul Studi
Kelayakan Bisnis pada Hotel dan Jasa Pariwisata. http://ebookbrowse.com/downloadmodul-studi-kelayakan-bisnis-padahotel-dan-jasa-pariwisata-pdfd159048549
[Accessed 27 Maret 2013]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar