Selasa, 20 September 2016

Karya Tulis Ilmiah- Tugas Bahasa Indonesia- Semester 1-Jurusan Akuntansi 2014

Penerapan Sistem Manual dan Terkomputerisasi dalam Penyederhanaan Pencatatan dan Perangkuman Laporan Keuangan

Nama : Augy Ladyana Firstyanto
Jurusan : S1 Akuntansi
Universitas Negeri Surabaya


ABSTRAK
            Sistem akuntansi terdiri dari sistem akuntansi manual dan sistem akuntansi terkomputerisasi. Kedua sistem akuntansi tersebut dalam penerapannya memiliki banyak keuntungan dengan wilayah penerapan masing-masing, sistem akuntansi manual digunakan pada perusahaan dalam konteks transaksi yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan perusahaan yang menerapkan sistem akuntansi terkomputerisasi. Sebuah perusahaan membutuhkan sistem informasi akuntansi yang memadai untuk memproses pencatatan secara otomatis dan menghasilkan informasi yang cepat dan tepat. Pembuatan sistem informasi akuntansi dimulai dari analisis dan pengamatan sistem perusahaan. Dari data tersebut, dilakukan perancangan sistem informasi akuntansi disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
Kata kunci : sistem informasi akuntansi, sistem akuntansi manual dan terkomputerisasi

A.    Pendahuluan
Semakin berkembangnya teknologi dalam dunia industri saat ini menyebabkan sebuah instansi dituntut untuk menggunakan teknologi sebagai penunjang utama dari pekerjaan instansi tersebut. Sistem  informasi akuntansi merupakan salah satu bidang teknologi informasi (TI) yang didukung dengan kemampuan dan penguasaan dalam bidang akuntansi.
Dalam karya tulis ilmiah ini, masalah yang akan dibahas yaitu mengenai sistem informasi akuntansi dan perkembangannya, sistem akuntansi manual dan terkomputerisasi dengan prosedur penerapannya, dan keuntungan dari penerapan kedua sistem akuntansi tersebut dalam sebuah perusahaan. Sehubungan dengan masalah yang akan dibahas, maka tujuan dari penulisan karya tulis ini diantaranya untuk memberikan informasi kepada publik (pembaca) yaitu mengenai sistem informasi akuntansi dan perkembangannya, sistem akuntansi manual dan prosedur penerapannya, sistem terkomputerisasi dan prosedur penerapannya, serta keuntungan dari penerapan sistem akuntansi (manual dan terkomputerisasi).
Berikut ini pengenalan sistem informasi akuntansi.
·      Sistem         : sekumpulan dari bagian-bagian yang saling bergantung satu sama lain yang menyelesaikan suatu tujuan yang spesifik.
·      Informasi    : data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.
·      Akuntansi   : pencatatan data ekonomi, pemeliharaan (maintance) data, dan penyajian informasi keuangan (berguna untuk mengetahui kinerja operasi bisnis dalam suatu periode).

Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi adalah sekelompok struktur dalam sebuah entitas yang mengelola sumber daya fisik dan sumber daya lain untuk mengubah data ekonomi menjadi informasi akuntansi, agar dapat memenuhi kebutuhan informasi berbagai pihak. Tujuan sistem informasi akuntansi adalah mendukung kegiatan operasi sehari-hari, mendukung pengambilan keputusan oleh pengambil keputusan internal, dan memenuhi kewajiban terkait dengan pertanggung jawaban perusahaan.

B.     Sistem Informasi Akuntansi dan Perkembangannya
Menurut Warren (2014:3), “akuntansi (accounting) dapat diartikan sebagai sistem informasi yang menyediakan laporan untuk para pemangku kepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan”. Sistem informasi mengumpulkan dan memproses data-data yang berkaitan dan kemudian menyebarkan informasi keuangan kepada pihak yang tertarik. Warren (2014:3) menyatakan “akuntansi juga merupakan proses dari tiga aktivitas yaitu: mengidentifikasi, mencatat, dan mengkomunikasikan kejadian ekonomi dari sebuah organisasi. Proses pertama adalah identifikasi aktivitas ekonomi..., proses kedua adalah pencatatan semua kejadian ekonomi..., proses ketiga adalah komunikasi informasi yang telah didapat...”. Informasi ini dikomunikasikan melalui persiapan dan distribusi dari laporan akuntansi, yang paling umum disebut sebagai laporan keuangan.
Sistem informasi akuntansi adalah metode dan prosedur untuk mengumpulkan, merangkum, serta melaporkan informasi keuangan dan operasi perusahaan. Sistem akuntansi berubah melalui tiga tahap seiring dengan perkembangan dan perubahan perusahaan. Tiga tahap tersebut adalah :
Tahap 1. Menganalisis kebutuhan pihak-pihak yang menggunakan informasi.
Tahap 2. Sistem dirancang untuk dapat memenuhi kebutuhan penggunanya.
Tahap 3. Sistem ini kemudian digunakan dan diterapkan.
Warren (2014:229), “rancangan sistem akuntansi terdiri atas pengendalian internal dan metode pengolahan informasi. Pengendalian internal adalah kebijakan dan prosedur yang melindungi aset dari penyalahgunaan, memastikan keakuratan informasi bisnis, serta memastikan hukum dan peraturan yang berlaku telah diikuti. Sedangkan metode pengolahan informasi merupakan alat yang digunakan sistem untuk mengumpulkan, merangkum, dan melaporkan informasi akuntansi....”.
Sistem informasi akuntansi tidak lepas dari siklus akuntansi yang meliputi urutan siklus sebagai berikut:
a)      Analisis transaksi bisnis (pengumpulan bukti-bukti transaksi yang terjadi)
b)      Menjurnal transaksi-transaksi tersebut
c)      Memposting jurnal tersebut ke buku besar (general ledger)
d)     Menyiapkan neraca saldo
e)      Menjurnal dan memposting penyesuaian (jurnal penyesuaian)
f)       Menyiapkan neraca penyesuaian
g)      Menyiapkan laporan keuangan, berupa laporan laba rugi (income statement), laporan perubahan modal (statement ofequity) dan neraca saldo (balance sheet)
h)      Menjurnal dan memposting penutup (jurnal penutup)
i)        Menyiapkan neraca penutup.
j)        Setelah siklus ke sembilan, putaran siklus kembali lagi ke siklus pertama, dan demikian seterusnya. (Weygandt,1996).
Saat sistem telah diterapkan, umpan balik atau masukan dari pengguna informasi dapat  digunakan untuk menganalisis dan mengembangkan sistem. Rancangan sistem akuntansi terdiri atas pengendalian internal dan metode pengolahan informasi. Metode pengolahan merupakan alat yang digunakan sistem untuk mengumpulkan, merangkum, dan melaporkan informasi akuntansi. Metode ini dapat dilakukan secara manual atau terkomputerisasi. Di bagian berikutnya, pertama-tama akan dibahas mengenai sistem akuntansi manual dan selanjutnya sistem akuntansi terkomputerisasi.

C.    Sistem Akuntansi Manual dan Prosedur Penerapan
Sistem akuntansi dapat dilakukan secara manual atau menggunakan peranti lunak komputer (terkomputerisasi). Memahami sistem akuntansi secara manual dapat membantu dalam mengenali hubungan antara data akuntansi dengan laporan akuntansi. Selain itu, kebanyakan sistem terkomputerisasi tetap menggunakan prinsip-prinsip yang digunakan dalam sistem manual.
Seluruh transaksi secara manual dicatat dalam jurnal dua kolom atau sering disebut sebagai jurnal umum. Ayat jurnal kemudian diposting satu demi satu ke dalam akun yang terdapat dibuku besar. Sistem akuntansi manual mudah digunakan dan dimengerti saat perusahaan memiliki transaksi dalam jumlah kecil. Saat perusahaan memiliki sejumlah transaksi sejenis, maka penggunaan jurnal umum dua kolom untuk segala transaksi menjadi tidak efisien dan tidak praktis. Dalam hal ini, buku besar pembantu dan jurnal khusus akan sangat membantu.
Berikut ini proses pembukuan (akuntansi) manual :
1)      Tahap pengumpulan bukti transaksi
Bukti transaksi dapat berupa bukti penjualan maupun bukti pembelian. Sebagai data dasar yang kemudian diolah dalam sistem akuntansi untuk mendapatkan laporan keuangan.
2)      Tahap menjurnal bukti transaksi
Dengan memisahkan transaksi menurut sifatnya. Pemisahan tersebut dilakukan dengan memeriksa secara cermat setiap data ynag dikumpulkan, apakah termasuk transaksi penjualan, pembelian, biaya operasional, dan sebagainya.

3)      Tahap posting data
Transaksi – transaksi akan dikumpulkan ke dalam buku yang disebut buku besar. Posting yaitu proses perpindahan informasi akuntansi dari jurnal masing – masing perkiraan yang bersangkutan.
4)      Tahap menyusun neraca saldo
Neraca saldo merupakan daftar perkiraan dimana masing – masing perkiraan memuat saldo akhir transaksi seperti yang terdapat dalam buku besar. Neraca ini berguna untuk menguji keseimbangan debit dan  kredit dalam buku besar dan menjadi dasar dalam pembuatan laporan keuangan.
5)      Tahap menyusun laporan keuangan
Laporan keuangan terdiri dari laporan laba rugi, laporan perbuhan ekuitas dan neraca. Laporan laba rugi adalah laporan yang menunjukkan berhasil tidaknya perusahaan dalam menjalankan kegiatannya selama periode tertentu.
Neraca yaitu suatu daftar yang menunjukkan posisi harta, hutang dan modal dalam suatu perusahaan per tanggal tertentu.
6)      Tahap penutupan periode buku
Tahap penutupan adalah tahap yang menghubungkan periode akuntansi yang sedang dibuat laporannya dengan periode akuntansi yang akan datang.

D.    Sistem Akuntansi Terkomputerisasi dan Prosedur Penerapan
Sistem akuntansi terkomputerisasi semakin banyak digunakan seiring dengan menurunnya harga peranti keras dan lunak. Ada perbedaan proses akuntansi yang terkomputerisasi dengan yang manual. Laporan daftar piutang dan daftar utang dapat disusun dan dicetak setiap saat dengan segera. Kalau data penyesuaian telah dimasukkan dalam komputer maka laporan keuangan akhir dapat segera dicetak. Oleh karena itu, dalam sistem akuntansi terkomputerisasi tidak diperlukan lagi kertas kerja seperti pada sistem manual. Kalau dibandingkan dengan sistem manual, sistem terkomputerisasi memang jelas mempunyai keunggulan khususnya dalam hal kecepatan, ketelitian, dan kapasitas pemrosesan.
Sistem akuntansi komputer adalah suatu sistem akuntansi yang mengalami perubahan akibat pengaruh penggunaan teknologi komputer. Sistem ini menciptakan banyak kemudahan dalam menyelesaikan persoalan akuntansi namun tetap memenuhi prinsip-prinsip akuntansi. Sebaliknya sistem akuntansi manual dapat menimbulkan banyak masalah bila tidak diikuti peningkatan sumber daya manusianya. Dalam terapan teknologi, tingkat kemampuan pemakai dalam menggunakan teknologi komputer sangat menentukan. Tingkat pengetahuan karyawan dan kecenderungan personal untuk mempertahankan kebiasaannya merupakan hambatan utama dalam pengembangan sistem.
Warren (2014:243) menyatakan bahwa komputer tidak mengizinkan kesalahan tertentu penjurnalan. Sebagai contoh, sistem akuntansi terkomputerisasi tidak akan memprose sebuah transaksi kecuali total debit telah sama dengan total kredit. Sebaliknya, sebuah kesalahan akan memunculkan pesan di monitor sehingga pengguna harus mengoreksinya. Begitu pula, komputer tidak akan membuat kesalahan posting maupun matematis.
            Proses akuntansi dengan sistem komputerisasi adalah sebagai berikut :
1)      Input transaksi pada formulir yang disediakan.
2)      Seluruh laporan keuangan dan analisa bisnis untuk menampilkan grafik dan analisa keuangan.
3)      Seluruh proses pembuatan jurnal double entry, pencatatan kartu hutang dan pitang usaha, mencatat pemakaian barang dan menghitung harga pokok barang, serta perhitungan penyusutan dan pembuatan laporan, grafik dan analisa keuangan dilakukan secara otomatis.
4)      Seluruh data yang diisikan dan disimpan dapat digunakan kembali pada transaksi-transaksi yang lain. Seperti data pelanggan, pemasok, dan data barang, cukup dibuat satu kali selanjutnya tinggal digunakan, begitu juga dengan  laporan yang diinginkan.
Proses mulai dari penjurnalan sampai ke pelaporan sebenarnya bersifat matematis (karena hubungan buku besar dapat ditunjukkan dalam persamaan akuntansi), sistematis (karena urutan mengerjakannya jelas) dan logis (karena unsur penimbangan tidak terlibat lagi). Dengan sistem komputer seperti diatas maka hal yang paling penting dilakukan adalah  analisis transaksi karena kalau langkah ini salah, hasil pengolahan data oleh komputer juga ikut salah, disinilah peran penting seorang akuntan.

E.     Keuntungan dari Penerapan Sistem Akuntansi Manual dan Terkomputerisasi
Keuntungan dari penerapan sistem akuntansi manual dan terkomputerisasi dalam penyederhanaan pencatatan dan perangkuman laporan keuangan adalah:
1.      Menyederhanakan proses penyimpanan catatan. Transaksi dicatat dalam bentuk elektronik dan pada saat yang sama, diposting secara elektronik ke akun-akun dalam buku besar dan buku besar pembantu.
2.      Dapat menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.
3.      Pencegah kekeliruan karena tingkat ketelitian dan fokus dari komputer lebih tinggi.
4.      Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan
5.      Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan
6.      Meningkatkan efisiensi kerja di bagian keuangan
7.      Meningkatkan sharing knowledge


F.     Penutup
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa poin-poin dari sistem informasi akuntansi adalah mengidentifikasi, mencatat, dan mengkomunikasikan data. Seiring dengan berkembangnya teknologi dalam dunia industri saat ini menimbulkan perkembangan sistem akuntansi, dari yang awalnya manual menjadi terkomputerisasi. Berbanding lurus dengan kebutuhan manusia yang semakin lama juga meningkat, sehingga dibutuhkan inovasi dalam teknologi untuk memudahkan pekerjaan manusia.
Sistem akuntansi manual tetap bisa digunakan dalam sebuah perusahaan dengan konteks transaksi dalam jumlah kecil. Karena sistem ini dilakukan secara manual dan masih dalam bentuk sederhana, namun cukup membantu dan mudah dipahami jika penerapannya sesuai. Saat perusahaan memiliki sejumlah  transaksi sejenis, maka penggunaan jurnal umum dua kolom untuk segala transaksi menjadi tidak efisien dan tidak praktis.
Di perusahaan-perusahaan besar sangat dibutuhkan sistem akuntansi terkomputerisasi, karena tergantung pada transaksi yang terjadi dalam perusahaan lebih banyak jika dibandingkan dengan perusahaan yang masih menggunakan sistem akuntansi manual. Pada dasarnya, konsep-konsep dalam sistem akuntansi manual tetap menjadi acuan atau pedoman dalam penerapan sistem akuntansi terkomputerisasi. Dan yang paling penting dalam sistem akuntansi terkomputerisasi adalah analisa transaksi oleh seorang akuntan.
Penerapan  sistem akuntansi manual dan terkomputerisasi memang memiliki keuntungan masing-masing sesuai konteks penerapannya. Sistem akuntansi terkomputerisasi memang memiliki kelebihan yang lebih banyak jika dibandingkan dengan sistem akuntansi manual. Pada dasarnya kedua sistem akuntansi tersebut digunakan untuk menyederhanakan laporan keuangan dari sebuah instansi atau perusahaan. Sehingga dapat dijadikan acuan dalam proses perkembangan dari suatu perusahaan.

G.    Daftar Pustaka
Warren, Carl S.  James M. Reeve.2014.Accounting.Jakarta: Salemba Empat


Tidak ada komentar:

Posting Komentar